Seorang Buruh Harian Penderita Penyakit TB Menerima Bantuan Pengobatan Dari Baznas Kota Makassar

DSC_5321-696x378-1.jpg

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar beberapa hari yang lalu telah menyerahkan bantuan biaya pengobatan kepada salah seorang buruh harian penderita penyakit TB. Pasien tersebut dirawat di rumah sakit dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar.

Penyerahan bantuan biaya pengobatan tersebut diserahkan oleh Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Kota Makassar, H.Jurlan Em Saho’as yang didampingi Kabid II Astin Setiawan, dan Kepala Layanan Aktif Baznas (LAB) H. Arifudin, serta dua staf masing masing Mudassir Idrus dan Syarifuddin Pattisahusiwa.

Biaya pengobatan tersebut diterima oleh, Daeng Esse ibu dari pasien yang bernama Basri pada Kamis, 16 Juni 2022 lalu.

Basri adalah anak ke empat dari enam bersaudara dari pasangan Daeng Sikki dan Daeng Asse. Pria kelahiran Makassar, 24 Juli 1991 ini memilih keluar dari rumah mertuanya di Jalan Perumnas Raya RT. 001/010 Manggala dan kini dia memilih tinggal bersama orang tuanya di Jalan Pannara nomor 53 Antang Raya.

Daeng Esse mengungkapkan bahwa ini dilakukan Basri karena tidak tahan melihat perlakuan istrinya, dua anaknya yang masih duduk di kelas 2 dan kelas 3 Sekolah Dasar diambil sama istrinya,” ujar Daeng Asse.

Lanjut Daeng Esse menceritakan Jadi ceritanya anak saya ini kerjanya sebagai buruh harian, karena anak saya ini sakit-sakitan sehingga dikeluarkan dari tempat ia bekerja. Karena kondisi ekonomi sehingga istrinya menikah lagi. Sebagai orang tua, saya tidak tega membiarkan dia tetap menjadi buruh. Saya memintanya untuk tinggal bersama, dan biar saya yang kerja.
Suami saya juga tidak bisa kerja apa-apa, lantaran sakit sekitar 10 tahun lalu,” tambahnya.

Menurut Daeng Asse, untuk menghidupi keluarganya dia rela bekerja sebagai pembantu di salah satu warung Songkolo Bagadang di Pannara, Antang dengan upah sebesar Rp 1,3 juta.

“Uang itu saya pakai untuk biaya pengobatan suami (kini menderita TB), biaya makan, dan keperluan sehari hari lainnya,” urainya, sambil sesekali mengusap air mata”.

Menyinggung biaya pengobatan anaknya, Daeng Esse mengaku, sebenarnya Basri mendapatkan pengobatan gratis lantaran memiliki kartu KIS. Hanya saja, dirinya juga membutuhkan biaya lain, lantaran beberapa obat yang tidak tercoper di rumah sakit.

Selain itu, sejak dirinya (Basri) tidak bekerja, dan ibunya juga tidak bekerja beberapa bulan terakhir, maka dia sangat membutuhkan biaya.

“Saat ini, kami serba kekurangan. Banyak biaya lain yang tidak terduga. Harapan kami, ada bantuan, atau sedekah orang lain,” harapnya.

Setelah mendengar permasalahan yang dihadapi Daeng Esse ini kemudian membuat BAZNAS Kota Makassar terketuk hati untuk membantunya. Melalui Wakil Ketua II, H. Jurlan Em Saho’as menyerahkan bantuan uang tunai.

“Bantuan dari BAZNAS Kota Makassar ini semoga digunakan dengan baik, dan yang penting sesuai keperluan pasien (Basri). Bantuan uang yang diserahkan BAZNAS ini merupakan donasi dari para Muzakki di Kota Makassar. BAZNAS hanya menyerahkan saja sesuai seperti tertera dalam delapan asnaf (golongan),” tutur H.Jurlan Em Saho’as.

Ke delapan asnaf seperti yang dikemukakan jurnalis ini adalah mereka seperti tersebut dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 60.

“Kami di BAZNAS itu memberikan bantuan sesuai dan tepat sasaran. Semoga Basri cepat sembuh,” tutup Jurlan.(RSB#)

Laporan ; team Baznas
Editor ; Daeng Uttang

scroll to top