Mungka (benuanews sumbar) — Jauh sebelum korona,masyarakat Simpang kapuak Kecamatan Mungka Kabuapten 50 Kota Sumatera Barat, telah merasakan sulitnya ekonomi karna usaha terbesar nagari ini adalah usaha gambir,dan harga gambir beberapa tahun terakhir harganya sangar anjlok sehingga mempengaruhi ekonomi pasar dinagari ini.
“Kami sangat merasakan keesulitan ekonomi pada masa terjadinya virus Corona, jauh sebelum berkembangnya wabah coroni, masyarakat simpang Kapuak sudah mersakan paceklik ekonomi” Kata Ernita (42) saat ditemui sedang berdagang cendol keliling. Rabu (23).
Dia mengatakan, berdagang dipasar simpang kapuak, sangat merasakan bagaimana terpuruknya ekonomi dampak dari gambir murah dan saat ini ditambah lagi wabah virus corona yang sedang berjangkit.
“Sebelum gambir murah, saya berjual beli sekitar 800.000, sejak gambir murah pendapatan kami berkurang separoh dan ditambah lagi saat ini korona membuat pasar semakin sepi dan pendapat kami makin berkurang lagi hanya sekitar 300.000-400.000sekarang”ujarnya.
Selain pedagang, Bapak wali nagari simpang kapuak, Felliadi, juga mengakui dampak terhadap pasar yang disebabkan oleh gambir murah dan korona ini.
“Jual beli di pasar sangat menurun di bandingkan sebelum corona, semangat masyarakat untuk belanja ke pasar sangat lemah orang banyak mengandal jual beli di kedai dan gerendong setiap hari atau gali lobang” ujarnya
Kondisi ini disebabkan ekonomi dan pendapatan masyarakat sangat kurang, dampat lain nya terhadap pasar adalah ekonomi masyarakat lemah di sebabkan harga gambir anjlok dan sangat tidak memuaskan jauh dari yg harap kan.
Besar harapan warga simpang kapuak untuk ekonomi ini normal kembali dan pemerintah bisa membantu supaya harga gambir naik serta mengilangkan psbb secepatnya. (AY)