LITERASI DIGITAL KABUPATEN BANYUASIN – PROVINSI SUMATERA SELATAN

literasi-3-1.jpeg

Senin, 22 November 2021, Jam 09.00 WIB

Banyuasin – Dalam mencapai target 50 juta masyarakat Indonesia untuk mendapatkan Literasi di bidang Digital hingga 2024 oleh Presiden Jokowi,  Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung. KECAKAPAN DIGITAL, KEAMANAN DIGITAL, ETIKA DIGITAL dan BUDAYA DIGITAL merupakan 4 (empat) pilar yang diberikan dalam kegiatan webinar Literasi Digital 2021.

Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru, S.H serta Bupati Banyuasin H. Askolani, S.H., M.H menjadi keynote speaker dalam webinar dengan tema besar MENJADI CERDAS DI ERA DIGITAL yang dipaparkan oleh para nara sumber Nasional dan Lokal yang mempunyai kompetensi di bidangnya serta seorang Key Opinion Leader yang memberikan sharing session di akhir webinar.

Hj. Rusmawati, S.Pd., M.Pd. memaparkan prinsip yang harus dipahami dalam bermedia sosial diantaranya penerimaan, kepekaan terhadap budaya, jangan oversharing, jejak digital sulit dihapus, ikuti yang tepat dan bermanfaat, lakukan detoks medsos secara berkala. Andika Riyadi Jasril, M.Pd.T sebagai Guru SMP Adabiah Padang mengatakan internet tanpa diragukan lagi adalah salah satu sumber daya terbaik yang tersedia bagi kita untuk mendapatkan informasi dan berbagi ilmu pengetahuan. Tingginya jumlah pengguna internet di Indonesia memunculkan berbagai dampak di masyarakat baik positif maupun negatif.

Priyadi Hartoko, S.T., M.Sc. Tech., Ph.D Mayor Laut (E) menjelaskan tips keamanan jejak digital ialah pikir dan timbang dahulu sebelum menggunggah apapun, lihat dan cek jejak digital kita, non-aktifkan atau hapus, rahasiakan informasi pribadi, kendalikan privasi akun, jaringan dan gadget aman, pertimbangkan orang lain, hapus history, logout dan lakukan clear cache. Dalam literasi, digital memiliki peran yang cukup strategis dalam meningkatkan wawasan kebangsaan. Terdapat dampak negatif yang diterima oleh pengguna internet. Untuk mengatasi dampak negatif literasi digital sangat diperlukan etika dan budaya dalam penggunaannya, karena literasi digital menyediakan berbagai macam informasi dan pengetahuan yang bermanfaat, menurut dr. Fitri Yanti Askolani Bunda Literasi Kabupaten Banyuasin. Webinar diakhiri dengan Key Opinion Leader Ana Liviansebagai Mom Influencer yang memberikan sharing session, menjadi cerdas di era digital. Berbagai kalangan telah dimudahkan dalam mengakses suatu informasi melalui banyak cara, serta dapat menikmati fasilitas dari teknologi digital dengan bebas dan terkendali. Oleh karena itu, para pengguna harus menjadi cerdas ketika berselancar di dunia maya maupun media sosial. Untuk menjadi pengguna yang cerdas di era digital, etika berkomunikasi di dunia maya dan media sosial pun harus dipahami. red

 

 

 

 

scroll to top