Kulo Boten Tego, Ungkapan Walikota Mojokerto Sebagai Inspirasi Penggalang Dana

IMG_20210725_160025.jpg

Mojokerto.seminggu terakhir #kulombotentego menjadi viral di sejumlah plaftform media sosial. Istilah ini berawal dari ungkapan isi hati Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari yang merasa tidak tega dengan pelaksanaan perpanjangan PPKM darurat yang dirasa akan memberatkan masyarakat. Terutama, bagi mereka yang menggantungkan hidup sehari-hari dari berdagang.

Ungkapan ‘kulombotentego’ ternyata kemudian menjadi inspirasi bagi salah satu komunitas di Kota Mojokerto untuk bergerak menggalang solidaritas dalam membantu warga.

Didampingi suami Supriyadi Karima Saiful, Ning Ita bertemu langsung dengan komunitas Ngaji Ngopi di Ruang Sabha Pambojana, Rumah Rakyat Kota Mojokerto, Sabtu (24/7) malam.

Menurut Chariris dan Gus Iful, perwakilan dari komunitas Ngaji Ngopi, gerakan #kulombotentego ini merupakan spirit untuk membangun solidaritas masyarakat.

Melalui penjualan kaos, komunitas Ngaji Ngopi mengumpulkan donasi dari masyarakat untuk membantu masyarakat lain yang membutuhkan.

Dalam kesempatan ini Ning Ita dan suami juga menyerahkan uang tunai senilai Rp. 10 juta rupiah untuk pembelian kaos, sebagai bentuk dukungan kepada gerakan #kulombotentego.

Ning Ita sangat mengapresiasi kepedulian dan solidaritas komunitas Ngaji Ngopi dalam membantu masyarakat. Dan, Ning Ita berharap agar gerakan-gerakan semacam ini dapat tumbuh dan berkembang di masyarakat, untuk bersama-sama dengan Pemerintah Kota Mojokerto mengisi celah-celah penanganan Covid-19.(kan)

scroll to top