Surabaya, https://benuanews.com –Begitu, seruan Ghofar Ismail, Anggota Fraksi PAN Surabaya, menyikapi menyusutnya jumlah data calon pemilih di Surabaya hingga 5.302 suara.
“Data ulang warga yang belum rekaman e-KTP untuk menutupi kekurangan itu. Mereka harus jemput bola, agar tidak mempengaruhi data pemilih.” Imbau anggota Komisi A itu.
Selanjutnya, Ghofar menuturkan, pihaknya jauh-jauh hari telah menyampaikan kepada dinas kependudukan turun langsung ke SMA/SMK untuk melakukan perekaman e-KTP.
“Usia 17 tahun segera dilakukan perekeman sebagai data di Pemkot.” ujar Ghofar.
Menurutnya, Surabaya sudah mengirim data sebanyak 3 juta lebih. Namun ia menyayangkan di server Kemendagri hanya tercatat 2,9 juta. Maka, ia mengimbau agar data tersebut segera dimasukkan.
“Kalau seperti itu, kelihatanya sulit untuk tambah data (DPT). Apalagi tambah kursi DPRD. Setiap mendekati Pemilu sama, kayak ada indikasi politik, sehingga penambahan khusus di Surabaya ini, tidak bisa bertambah.” demikian papar Ghofar.
Dilansir dari Jatimnow, jumlah data calon pemilih di Surabaya menyusut bila dibandingkan dengan data pemilih pada 2020 lalu.
Hasil rekapitulasi KPU, daftar pemilih pembaharuan (DPB) Surabaya tahun ini hanya mencapai 2.057.782 pemilih saja.
“Berdasarkan hasil rapat pleno rekapitulasi terakhir, jumlah DPB di Surabaya mencapai 2.057.782 pemilih, berkurang sekitar 5.302 pemilih dari DPT (Daftar Pemilih Tetap) di Pilkada 2020 lalu,” kata Komisioner KPU Surabaya, Naafilah Astri Swarist.
@gus