Yogyakarta (benuanews.com) — Mendengar Kota Yogyakarta, sepertinya tidak lepas dari pariwisata dan kuliner yang telah dikenal oleh banyak orang. Sebut saja Alun-Alun, Keraton, Taman Sari, Malioboro, Pasar Beringharjo, Tugu Pal Putih, Nol Kilometer, Gudeg, Oseng-oseng dan aneka hiburan lainnya yang siap memanjakan wisatawan yang berkunjung ke Kota Gudeg tersebut.
Namun, dibalik itu semua terdapat salah satu tempat nongkrong dan destinasi favorit bagi penikmat kopi. Tempat tersebut dikenal dengan nama Kopi Pasir Jogja yang ternyata dikelola oleh Urang Awak asal Padang, Sumatera Barat.
Kopi Pasir Jogja sendiri terletak di Jalan Kaliurang Km 12.5, Candi Dukuh, Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Salah seorang pemiliknya bernama Romi Saputra (32 tahun) asal Padang yang beralamat di Jalan Pagang Dalam, Kurao Pagang, Nanggalo Padang.
“Saya asli Padang dan kini menetap di Jogja mengelola Kopi Pasir Jogja ini. Tempat ini saya kelola bersama dua orang teman yaitu Humam dan Chairul Imam dengan sajian khusus Kopi Pasir ala Turki dan perpaduan dengan Timur Tengah,” kata alumni Pondok Pesantren Gontor tahun 2009 tersebut.
Saat dihubungi, Romi menjelaskan bahwa usaha Kopi Pasir Jogja ini mulai ditekuninya sejak satu tahun terakhir, tepatnya di akhir 2020 lalu. Ia mengaku banyak melihat tren anak muda, khususnya usaha kopi di Jogja yang sudah banyak berkembang dengan konsep yang pada umumnya hampir sama.
“Melihat tren di Jogja maka kami mencoba melakukan hal yang anti mainstream dan mengusung konsep kopi yang berbeda dengan warung kopi di Jogja lainnya. Sehingga tercetuslah konsep Kopi Pasir ala Turki ini dan kami pun memadukan konsep Timur Tengah, salah satunya ada Shisha Yang cukup unik dan berbeda dibandingkan Shisha lainnya,” kata Romi yang dulunya pernah kuliah satu semester di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tersebut.
Ia menyebutkan bahwa baginya selain kampung halaman, Yogyakarta adalah kota yang istimewa dan membuatnya memutuskan untuk mengadu nasib di sana. Lebih lanjut, Romi menambahkan bahwa Jogja sangat dirindukan dan akhirnya membuat Urang Awak ini kembali ke Jogja.
“Kebetulan kawan-kawan juga banyak di Jogja dan kotanya pun cocok untuk mulai merintis usaha untuk anak-anak muda. Sebelumnya saya juga sempat buka usaha lain seperti lontong sayur, rendang kemasan, dan kini berakhir di Kopi Pasir Jogja yang sebelumnya Burjo Point,” kata Romi, Minggu 14 Februari 2021.
Melihat kondisi pandemi COVID-19 saat ini, diakuinya usaha yang digelutinya tersebut mengalami penururan. Apalagi dikatakannya saat awal Pandemi dimana kondisi perekonomian cukup redup sebelum akhirnya seperti sekarang ini dan mulai berjalan kembali walaupun belum normal.
“Harapannya semoga perekonomian kembali normal, COVID-19 ini segera berakhir. Kemudian juga nantinya banyak Urang Awak Minang dari Padang atau Sumatera Barat mampir ke Kopi Pasir Jogja,” ujarnya.(LL)