Komisi II DPRD Agam Tinjau Irigasi Batang Bawan dan Saluran Irigasi di Nagari Salareh Aia Timur

Komisi-2.1.jpeg

Komisi II DPRD Kabupaten Agam melaksanakan peninjauan saluran irigasi Batang Bawan, Kecamatan IV Nagari, Senin (4/9). Peninjauan tersebut dilaksanakan guna melihat saluran irigasi yang berada di bendungan Batang Bawan namun tidak dialiri oleh air.

Kunjungan tersebut dipimpin oleh Ketua Komisi II DPRD Agam Zulpardi, didampingi Wakil Ketua Komisi II Alhamdi Arif, dan dihadiri Anggota Komisi II. Kegiatan itu juga dihadiri oleh Camat IV Nagari, serta jajaran dinas Pertanian, walinagari, dan unsur nagari lainnya.

Zulpardi mengatakan maksud dan tujuan dari kunjungan Komisi II tersebut dalam rangka meninjau saluran irigasi dari bendungan Batang Bawan yang tidak dialairi oleh air yang disebabkan oleh bendungan terlalu rendah dibandingkan dengan saluran irigasi.

“Bendungan sudah selesai dibangun, namun saluran irigasinya belum bisa digunakan karena bendungan lebih rendah dibandingkan dengan saluran irigasi sehingga debit air tidak cukup untuk mengaliri saluran irigasi tersebut,” ujarnya.

Ia menambahkan, lebih dari 1500 hektar sawah yang terkana dampak dari tidak bisa digunakannya saluran irigasi tersebut. Hal itu menyebabkan beberapa petani terpaksa mengalihkan lahan pertaniannya dari padi ke jagung.

“Terkait permasalahan ini, perlu kita lakukan lagi pembahasan dengan dinas terkait, agar dilakukan perbaikan atau normalisasi terhadap saluran irigasi tersebut,” kata Zulpardi.

Dalam peningkatan pengawasan Komisi II Juga melakukan kunjungan lapangan ke Nagari Salareh Aia Timur Kecamatan Palembayan, Selasa (5/9). Kunjungan tersebut guna meninjau aliran irigasi yang tidak di teraliri lagi oleh air yang berdampak pada lahan pertanian masyarakat sekitar.

Kunjungan tersebut dipimpin langsung Ketua Komisi II DPRD Agam Zulpardi, didampingi Wakil Ketua Alhamdi Arif, dan Anggota Komisi II. Kunjungan tersebut juga dihadiri oleh, Dinas Pertanian, Wali Nagari Salareh Aia Timur, dan Jorong.

Zulpardi mengatakan maksud dan tujuan guna meninjau peningkatan produktivitas lahan kosong, terlantar dan alih fungsi di nagari tersebut.

“Dari peninjauan yang kita lakukan kali ini, dapat dilihat banyaknya lahan pertanian masyarakat yang beralih fungsi dari padi ke jagung. Hal itu disebabkan karena banyak aliran irigasi yang tidak teraliri lagi oleh air,” kata Zulpardi.

Ia menambahkan, hasil dari kunjungan Komisi II tersebut akan dilakukan pembahasan di DPRD bersama pemerintah daerah sehingga permasalahan tersebut bisa didapatkan solusinya.

“Kita berharap permasalahan aliran irigasi ini secepatnya mendapatkan solusinya agar lahan pertanian masyarakat tidak beralih fungsi, sehingga dapat meningkatkan produktivitas perekonomian dibidang pertanian,” ujarnya.

scroll to top