Benuanews.com-Bolmong-Sulut||Firdaus Mokodompit selaku ketua DPD ORMAS LAKI Sulawesi Utara dorong dan mensuport kejari Kotamobagu yang kini sedang menangani laporan tentang praktik mafia tanah yang terjadi di salah satu Hak Guna Usaha (HGU) desa Nonapan Baru yang kini telah berpindah tangan ke beberapa pengusaha hingga melibatkan pemimpin desa Sangadi.
Di jelaskannya kalau praktik mafia tanah tersebut adalah bentuk persegongkolan antara oknum-oknum yang mencoba mencari keuntungan dari praktik praktik pengalihan hak atas tanah milik dari pemerintah yang di pindah tangankan kepada para pengusaha. Hingga menerbitkan surat kepemilikan (SKM) yang menurut mereka sah atas dasar tersebut.
Laporan kami kini sedang berproses di kejaksaan negeri Kotamobagu tutur Firdaus Mokodompit.
Saat di konfirmasi oleh awak media Benuanews.com kepada kepala seksi bidang intelejen kejaksaan negeri Kotamobagu Meidy Wansen SH., menjelaskan kalau pihak kejari Kotamobagu sedang menelaah dan sedang melakukan pemanggilan kepada pihak-pihak yang terkait atas praktik praktik mafia tanah tersebut, Mulai dari oknum kepala desa Nonapan baru dan beberapa oknum lainya. Untuk hadir dan dapat memberikan keterangan kepada pihak kejaksaan negeri Kotamobagu tutur kepala bidang intelejen kejari Kotamobagu.
Selanjutnya saat di konfirmasi juga kepada ibu Vony Mamuaya selaku istri dari pemegang HGU PT NONAPAN menjelaskan kalau nama pemegang hak guna usaha tersebut masih suami saya karena nama suami saya Hein Paputungan yang baru baru ini yang membayar atas objek pajak HGU tersebut dan sampai kini belum di pindah tangankan dan kalau sudah di pindah tangankan tentu harus melibatkan kami dalam pembuatan akta-akta baru di hadapan pejabat pembuatan akta Tanah.(PPAT) ungkap ibu Vonny Mamuaiya.
Selanjutnya ormas laki berharap agar laporan kami segerah dapat di ungkap oleh kejari kotamobagu k
Ungkap firdaus mokodompit.
(Tommy)
