Padang (benua) – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Dirjen Infrastruktur Menko Maritim, Dirjen Manajemen Pekerjaan Umum (PU) dan Dirjen Laut Kementerian Kelautan Republik Indonesia dalam waktu dekat akan meninjau kondisi tiga titik pembangunan Pelabuhan di Sumatera Barat.
“Kedatangan Kepala BNPB selain melihat pelaksanaan pembangunan Kepulauan Mentawai, kemungkinan juga akan meninjau perkembangan penanganan covid 19 di Sumatera Barat. Sementara Dirjen Infrastruktur Kemenko Maritim, Dirjen Manjemen Kementerian PU dan Dirjen Laut Kementerian Kelautan akan fokus pada pembangunan ketiga pelabuhan tersebut. Perkiraan kedatangan Kepala BNPB dan rombongan tersebut tersebut pada minggu ketiga bulan Juli ini, nanti kita dari provinsi akan mendampingi,” hal ini diungkap Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit menyampaikan hasil pertemuan di Kemenko Maritim Jakarta beberapa waktu lalu, disela-sela kesibukan hari ini, Sabtu (11/7/2020).
Wagub Nasrul Abit lebih lanjut menyampaikan, merupakan tindak lanjut dari perencanaan pembangunan yang telah digagasan sebelumnya, namun karena kondisi pandemi covid 19 ada pengurangan dana dari kegiatan ke PU RI 40 persen.
Wagub menambahkan, Sumatera Barat bersyukur keinginan untuk melanjutkan pembangunan Teluk Labuahan Bajau Mentawai, Teluk Tapang Pasaman Barat dan pelabuhan Marina Padang tetap jadi perhatian pemerintah pusat. pembangunan tersebut rencana akan dilihat langsung oleh Kepala BNPB Doni Monardo dan beberapa Dirjen bagaimana kondisi terakhir, apa-apa yang mesti ditindak lanjuti lebih dahulu secara bertahap.
Namun Nasrul Abit katakan memang ada kemungkinan pengurangan anggaran pada 2020 sekitar 40 persen. Tetapi anggaran tersisa 60 persen masih sangat memadai untuk melanjutkan proses pembangunan.
“Nanti untuk kepastian soal anggapan yang bisa diserap pada 2020, tim dari Kemenko Maritim dan Investasi akan mengunjungi Sumbar. Melihat langsung kondisi di lapangan,” katanya.
Sementara untuk kelanjutan pembangunan jalan di Mentawai pada 2021-2022, Nasrul Abit mengatakan memang masih ada kendala yaitu pada beberapa titik dokumen amdal masih dalam proses. Ada pula dokumen pinjam pakai yang sedang dibuat dengan BKSDA guna dapat izin Kementerian Kehutanan.
“Semua surat-suratnya sedang berproses. Namun untuk pembangunan 2020, semua sudah aman,” katanya.
Nasrul Abit juga sampaikan target tahun 2023 Pelabuhan Teluk Labuhan Bajau, Pelabuhan Teluk Tapang dan Pelabuhan Marina semoga dapat beroperasional guna memajukan pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat nantinya.
“Tentunya hasil-hasil pertanian, perkebunan, perikanan dan potensi ekonomi lainnya di Kepulauan Mentawai dapat angkut melalui Pelabuhan Labuhan Bajau untuk dikirim ke daerah lain. Begitu juga potensi pekerkebunan sawit daerah Padang Pariaman, Agam, Pasaman Barat, Pasaman hingga Sumatera Utara juga dapat memanfaatkan pelabuhan Teluk Tapang untuk ekspor ke negara tetangga lewat transporasi laut,” harapnya.
(novear)