Mataram NTB – Kehadiran Gabungan Pengusaha Lobster Indonesia (GPLI) di NTB sudah tentu dapat berdampak baik terhadap perekonomian masyarakat sekitar, namun tidak lengkap bila dampak positif ini hanya dibidang ekonomi masyarakat saja, lalu bagaimana dengan dampak sosial, budaya, lingkungan laut serta pendidikan, berikut keterangan dari dosen salah satu Universitas di NTB.
Dalam wawancara singkat kami dengan salah satu dosen Fakultas Pertanian jurusan perikanan dan kelautan Universitas Mataram (UNRAM) Dr. Siti Ilyana mengatakan bahwa : Kehadiran Gabungan Pengusaha Lobster Indonesia (GPLI) di NTB merupakan momentum yang luar biasa karena bisa menjadi mitra strategis nya universitas dan ini menjadi penting untuk kita kembangkan.
Kenapa ini menjadi penting ? Karena dengan berdiri nya usaha budidaya di NTB khusus nya yang saat ini telah mulai dilakukan di Sekotong, kabupaten Lombok barat dengan lahan / lokasi ±15 ribu Ha dapat menjadi stasiun lapang sekitar 37 ribu mahasiswa dari berbagai program ilmu bidang studi, termasuk juga penelitian, pengabdian kepada masyarakat dari dosen itu sejumlah ± 1166 dengan beragam bidang ilmu. Dimana kita melihat pengembangan lobster ini tidak hanya kita melihat budidaya nya tetapi juga bagaimana aspek sosiologi antropologi, kesejahteraan, penyerapan tenaga kerja sehingga hukum bisnis bisa masuk dalam usaha ini.
Lebih lanjut ibu Doktor ini menjelaskan bahwa didalam menetapkan sebuah lokasi untuk budidaya lobster ini tentu ada parameter nya dan perusahaan juga sudah harus tau bahwa kenapa kawasan tersebut dijadikan sebagai lokasi.
Beberapa parameter diantaranya seperti kualitas air, meta fisika kimia tentu sudah diuji. Tinggal kedepan bagaimana perguruan tinggi ikut mengawasi, mengawal, memberikan edukasi terhadap masyarakat sekitar supaya usaha budidaya tersebut bisa berkelanjutan dan masyarakat juga harus merasakan manfaat ekonomi secara berkelanjutan, lalu dari aspek sosial bahwa bagaimana penyerapan tenaga kerja dapat terus bertambah dari tahun ketahun. “Ungkapnya”
Dan yang patut kita syukuri dengan kehadiran investor lobster ini di NTB kata bu Doktor bahwa di kementerian Pendidikan itu ada program yang model pembelajaran nya tidak hanya dengan materi teori di dalam kelas saja, tetapi diharapkan belajar teori sambil praktek seperti Magang ataupun PKL, sehingga keberadaan GPLI di wilayah ini sangat menunjang program pembelajaran yang telah di programkan melalui kemendikbud tersebut, dengan demikian kesejahteraan bagi mahasiswa dan alumni dari perguruan tinggi yang ada di NTB mempunyai peluang terutama kepada mahasiswa yang sudah pernah magang atau PKL ditempat itu tentu mempunyai rekomendasi setelah melihat kemampuan nya selama magang atau PKL, ujarnya.
Sebagai harapan kami selaku pengelola universitas semoga usaha ini bisa berkelanjutan agar kesejahteraan masyarakat dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan pula.
Begitu pula dengan dunia pendidikan dalam hal ini universitas tentu keberadaan Mitra GPLI ini sangat diharapkan agan calon-calon sarjana nantinya akan terpicu untuk berkreasi dan berinovasi dalam bidang ilmunya, terutama untuk menyempurnakan teori yang telah diperoleh di perkuliahan dengan bisa secara langsung mempraktekkan dilapangan.
“Keberadaan perusahaan besar ini sebagai tempat kita belajar secara langsung, dengan demikian pengetahuan yang telah didapat akan lebih sempurna” . Tutupnya.(Adbravo)