Solok Selatan-Sumatera Barat,Benuanews.com-Polres Solok Selatan tak tinggal diam menyikapi laporan masyarakat terkait penambangan emas tanpa izin (PETI) yang merusak alam dan ekosistem. Demi menanggulangi dampak buruk ini, Kapolres Solok Selatan AKBP M. Faisal Perdana, S.I.K. bersama unsur Forkopimda menggelar “Operasi Terpadu Pencegahan dan Penertiban Aktivitas PETI.”
Operasi ini bukan sekadar penertiban biasa. Kapolres M.Faisal Perdana membenarkan, kegiatan ini merupakan kolaborasi kuat bersama Pihak TNI, Polri, Pemda Kab. Solok Selatan serta Kejakasaan Negeri Solok Selatan.
Tim terpadu yang juga didukung oleh Personil Satgas Anti Ilegal Mining Polres Solok Selatan dan Polsek Sangir Batang Hari ini bergerak cepat ke lokasi sasaran utama: Jorong Sungai Penuh Nagari Lubuk Ulang Aling Selatan, Kecamatan Sangir Batang Hari.
Sebanyak 13 alat transportasi roda empat double gardan dikerahkan. Ini menunjukkan betapa sulitnya medan yang harus ditempuh, membuktikan keseriusan aparat dalam memberantas PETI hingga ke pelosok.
Aksi cepat tim terpadu membuahkan hasil tegas. Di lokasi penambangan ilegal, petugas berhasil menemukan dan langsung melakukan pemusnahan barang bukti penting yakni 1 (Satu) Unit Bok (Penyaring Emas) yang digunakan untuk aktivitas PETI, dimusnahkan dengan cara dibakar. Tim juga memasang Plang Larangan Permanen bertuliskan “Stop Penambangan Emas Tanpa Izin” sebagai peringatan keras bagi para pelaku.
Setelah penertiban, tim terpadu melanjutkan kunjungan ke Kantor Wali Nagari Lubuk Ulang Aling Selatan dan disambut langsung oleh Walinagari Awalius. Di sana, juga memberikan sosialisasi mendalam mengenai dampak dan bahaya mengerikan dari aktivitas pertambangan emas secara ilegal bagi lingkungan dan masyarakat.
”Ini adalah salah satu komitmen Polres Solok Selatan dalam memberantas aktivitas PETI,” tegas Kapolres Faisal Perdana. “Tujuan kita adalah mewujudkan Solok Selatan yang aman dan kondusif.”
Langkah tegas dan terpadu ini menjadi bukti nyata keseriusan aparat di Solok Selatan dalam menjaga kelestarian alam serta menindak tegas para perusak lingkungan demi masa depan ekosistem yang lebih baik.
( Helfi Yulinda)
