Jokowi Bolak-balik Tanya Pencapresan, Gus Muhaimin: Saya Jawab ”Good”

IMG-20220221-WA0008-1.jpg

JEMBER – Ketua Umum Partgai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) sangat aktif melakukan kerja-kerja politik dengan cara sarafi politik ke berbagai daerah di Indonesia dalam beberapa bulan terakhir. Deklarasi dukungan agar Gus Muhaimin maju sebagai calon presiden (capres) juga bermunculan setiap hari dari berbagai kalangan.

Pergerakan Gus Muhaimin dalam upaya pencapresan ini ternyata dipantau serius oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kepala Negara bahkan cukup rajin menanyakan kondisi atau perkembangan di lapangan dari safari politik yang dilakukan Gus Muhaimin ke berbagai daerah di Tanah Air.

”Saya terus, bolak balik ditanya sama Pak Presiden, Pak Jokowi, bolak balik ditanya gimana perkembangan? Perkembangan lapangan bagaimana? Saya bilang, ’good’ gitu aja. Buktinya apa? Datang sendiri ke Jember, lihat sendiri ke Malang, lihat Sidoarjo, lihat Surabaya,” ungkap Gus Muhaimin saat memberikan sambutan pada acara Silaturahim Gus Muhaimin dengan Kiai Kampung se-Jember di Pondok Pesantren Darul Arifin, Curah Kalong, Gambirono, Jember, Jawa Timur, Minggu (20/2/2022).

Gus Muhaimin mengatakan dukungan dari berbagai kalangan terus bermunculan setiap hari. ”Tampaknya Pak Jokowi memonitor terus perkembangan (dukungan masyarakat). Jadi kalau nggak ada geliat kenaikan, ya saya malu sama Pak Jokowi ini buktinya (dukungan) mana,” kata Gus Muhaimin.

Cucu salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Bisri Syansuri ini mengatakan dirinya tidak menyangka antusias masyarakat, utamanya warga NU untuk mendukungnya maju sebagai capres 2024 luar biasa besar. ”Saya tidak menyangka respons dan semangat kader-kader NU, kader muda di seluruh Jawa Timur, dan berbagai kabupaten dan provinsi di Indonesia sangat tinggi, terutama kaum muda yang menginginkan ada kader NU bisa memimpin negeri ini. Saya sangat terkejut karena ternyata motivasinya sangat tinggi, harapannya sagat kuat,” ungkapnya.

Wakil Ketua DPR RI ini mengatakan, tingginya harapan dan impian warga NU untuk memiliki pemimpin dari kader NU sendiri, merupakan impian yang sudah lama terpendam sejak KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) diturunkan pada 2021 silam ketika baru dua tahun menjabat Presiden. ”Ini yang saya sebut sebagai silent hope, harapan yang selama ini terpendam dalam diam di hati santri-santri, kaum nahdliyin yang menginginkan kembalin ada kader NU memimpin negeri ini,” tuturnya.

Gus Muhaimin mengatakan, dukungan yang begitu massif dari berbagai kalangan membuatnya semakin optimistis dalam melangkah menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. ”Tentu dukungan ini membuat saya semakin yakin dan optimistis terutama di Jatim, kekuatan basis kita yang akan memberikan dukungan yang kuat kepada persiapan PKP, persiapan saya untuk menghadapi Pemilu 2024,” urainya. (*)

scroll to top