JOHNI ANCEH: Kepala Sekolah SDN 27 Batu Buil, Kec. Belimbing, Kab. Melawi Berikan Himbauan Kepada Masyarakat Batu Buil dan Orang Tua Siswa.

IMG-20211103-WA0031.jpg

Benuanews.comMelawi, (Kalbar). Akhir-akhir ini Kabupaten Melawi dan sekitarnya sering di landa Hujan yang begitu deras sehingga megakibatkan seluruh wilayah Kabupaten Melawi di landa banjir besar, hampir di seluruh tempat terendam air serta mengakibatkan askes jalan terputus secara khusus kawasan Batu Buil, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Melawi, Propinsi Kalimantan Barat dan sekitarnya. Selasa (03/11/2021).

JOHNI ANCEH selaku kepala SDN 27 Batu Buil Kecamatan Belimbing Kabupaten Melawi. Saat di wawancara via WhatsApp menyampaikan ” saya sangat prihatin dan sedih sekali melihat dampak dari banjir yg memporak porandakan Masyarakat desa Batu Buil dan Kabupaten Melawi umumnya secara khusus di SDN 27 Batu Buil yg saya pimpin sudah hampir 5 kali di rendam banjir padahal lokasi sekolah begitu tinggi tempatnya, semua warga tidak menyangka kalau air sampai ke sekolah. Karna mulai dari tahun 2018 yang mana adalah salah satu banjir Besar pernah Melanda Kabupaten Melawi, Tapi tidak pernah separah ini dan mengenangi SDN 27 Batu Buil.” Ucarnya.

“ada yg mengatakan akibat gorong-gorong tertutup oleh bangunan Ruko, hingga luapan sungai Keninjal Batu Buil Lari nya ke hulu, tetapi menurut saya tidak ada yg bisa kita salahkan Karena ini murni faktor alam yang sudah tidak bersahabat dg kita. Tanggal, 23 Oktober Minggu lalu kedatangan banjir yg tidak kami sangka menghabiskan 12 unit Croombok dan 4 unit LCD Proyektor bantuan dana DAK 2021 yang mana barang tersebut belum kami pakai karena rancana untuk di pakai di kegiatan ANBK 15 November ini bantuan Croombok ada 32 unit yg bisa kami selamatkan hanya 20 unit sementara LCD Proyektor tidak bisa di selamat kan dan kami sudah buat berita acara ke Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Melawi. Saya sangat kebingungan sementara SDN 27 Batu Buil sebagai tuan rumah dari 4 sekolah yg bergabung ke kami untuk kegiatan ANBK sementara Croombok nya kurang 12 unit. Kejadian banjir begitu cepat dalam hitungan jam satu malam hari Jumat tgl 22 Oktober tidak ada tanda2 banjir di area sekolah maka kami pun tidak siaga karena belum ada air. tapi pada jam 6.30 Wib ketika saya turun ke sekolah saya lihat dinding kantor guru sudah hampir 80 cm ketinggian air saya dan teman guru saya langsung evakuasi alat2 yg masih bisa di selamatkan. Dan kemarin tgl 1 dan tgl 2 November 2021 naik banjir ini kami udah lihat ada tanda-tanda banjir jadi semua aset sekolah kami amankan, jadi kami tidak kecolongan lagi.” Tambahnya.

adapun saran saya untuk Pemerintah jika mau memberikan kan bangunan nanti harap pakai tongkat paling tidak satu meter dari permukaan tanah dan kami berharap pemerintah bisa memaklumi dg kejadian yg menimpa kami supaya ada solusi untuk mengganti kan yang baru Croombok dan LCD Proyektor yg rusak. Ucapnya

“Himbauan saya kepada orang tua agar bisa memaklumi dengan keadaan ini jika proses belajar mengajar tidak efektif dan kepada Dewan Guru harap bisa mengambil inisiatif bagaimana anak-anak peserta didik tidak ketinggalan jauh materi pelajaran karena tidak lama lagi penilaian akhir semester.” tutupnya.

Penulis : Rabi (Kaperwil Kalbar)

scroll to top