Jalan Ditutup Oknum Yang Mengaku Ninik Mamak, Warga Harus Memutar Untuk Angkut Hasil Kebun

IMG-20220106-WA0039.jpg

Alahan Panjang, Benuanews,- Akibat ditutupnya akses jalan oleh segelintir orang, mengakibatkan warga harus berputar cukup jauh untuk mengangkut hasil panennya. Penutupan jalan sudah berlangsung cukup lama, akan tetapi belum ada tindakan dari aparat terkait untuk menyelesaikan masalah ini.

Padahal selain perkebunan rakyat, dilokasi yang terletak di perbatasan kecamatan Danau Kembar dengan Kecamatan Lembah Gumanti tersebut juga terdapat objek wisata Central Park, sebuah tempat wisata yang lengkap dengan arena bermain anak-anak dan penginapannya.

Ouwner Central Park Manofri Hendri merasa heran dengan sikap segelintir orang yang menutup akses jalan ke Central Park tersebut. “Saya punya sertifikat, dan saya punya legalitas dalam menjalankan usaha Central Park ini” ujar Manofri.

Sebenarnya pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan pemuda setempat dan ninik mamak. Akan tetapi permintaan mereka tidak masuk di akal. “Wilayah tempat keberadaan Central Park itu masuk wilayah Kenagarian Alahan Panjang Kecamatan Lembah Gumanti. Itu maka namanya Central Park Alahan Panjang” ungkap Manofri. Nah, sekarang mereka minta namanya dirobah, menjadi Central Park Tanjung Nan Ampek.

“Kalau sekedar nama mungkin tidak masalah, akan tetapi mereka juga minta sertifikat dirobah, sekarang lokasi Central Park berada di nagari Alahan Panjang Kecamatan Lembah Gumanti, minta diganti kalau Central Park berada di wilayah Kecamatan Danau Kembar” ujar Manofri Hendri.

Akibat ditutupnya akses jalan menuju objek wisata Central Park, pemilik dirugikan ratusan juta rupiah. “Biasanya Sabtu dan Minggu, seluruh kamar di Central Park yang berjumlah 11 buah terisi penuh oleh tamu yang berlibur ke sini” ujar Manofri.

Tapi sejak bulan November 2021, tidak ada lagi tamu yang datang apalagi nginap di Central Park. Akibat dari akses jalan ke sana yang ditutup oleh seseorang yang mengaku Ninik mamak setempat. “Saya sudah laporkan masalah ini ke Polda Sumbar, mudah-mudahan permasalahan ini cepat selesai

Camat Lembah Gumanti Zulbakti ketika di konfirmasi Benuanews mengatakan, pihaknya sudah pernah mengadakan pertemuan dengan pihak yang menutup jalan tersebut. Akan tetapi sampai sekarang belum ada hasilnya. “Kita sudah pernah melakukan pertemuan dengan camat Danau Kembar untuk membicarakan masalah tersebut” ujar Zulbakti didampingi Sekcam Lembah Gumanti.

Seperti diberitakan sebelumnya Kawasan Central Park yang berada di Jorong Pangalian Kayu Nagari Alahan Panjang Kecamatan Lembah Gumanti Kab Solok sudah mulai dikenal orang, mulai dari Kab/ Kota se Sumbar, bahkan sampai ke provinsi tetangga seperti Jambi, Palembang, Medan, Riau, Lampung dan sebagainya.

Didalam luas lahan lebih kurang 1,6 ha selain penginapan juga terdapat camping ground dengan kapasitas 100 tenda. Kemudian ada arena bermain anak-anak dan kebun sayur sebagai agrowisata.

Bahkan Gubernur dan Wakil Gubernur sudah mengunjungi objek wisat ini. Bahkan bupati Solok Epyardi Asda juga sudah pernah berkunjung ke Central Park

Tapi sekarang masalahnya adalah adanya sekelompok masyarakat yang memblokir jalan masuk ke lokasi Central Park. Pemblokiran ini hanya dimotori oleh satu dua orang warga. “Kita tidak tahu motifnya apa, apakah iri atau memang ada sengketa lahan” ujar Hafni Hafiz saat itu. Tapi apapun alasannya, yang jelas sangat merugikan pengusaha lokal yang terlibat dalam dunia pariwisata di sana. Dan hal ini akan menjadi preseden buruk buat dunia pariwisata Kab Solok.

Objek wisata Central Park biasanya setiap akhir pekan selalu ramai oleh pengunjung. Tapi sejak ditutupnya akses masuk dengan cara membuat galian di jalan masuk, membuat kendaraan tidak bisa menuju ke lokasi. Apalagi disertai dengan ancaman membuat wisatawan yang ingin berlibur di kawasan Central Park menjadi takut untuk berkunjung.

“Saya dengar kabar, permasalahan ini sudah dilaporkan oleh pemilik Central Park ke Polda Sumbar. Saya mendorong agar Polda Sumbar mempercepat proses hukumnya, biar permasalahan ini cepat selesai” ujar Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kab Solok ini.

“Saya bicara begini karena pemerintah daerahsaat sedang konsentrasi mengembangkan pariwisata di Kab Solok. Kalau hal seperti masih terus terjadi, maka saya yakin para investor tidak akan mau untuk berinvestasi di Kab Solok” lanjut Hafni

Hafni Hafis berharap Pemkab Solok segera turun tangan dalam menyelesaikan permasalahan ini. Sebab kalau dibiarkan berlarut-larut, maka akan menjadi preseden buruk bagi dunia pariwisata di Kab Solok ke depannya.
(Marlim)

scroll to top