Padang, Benuanews.com,- Anggota DPRD Kab Solok dari Fraksi Gerindra Hafni Hafiz meminta Pemerintah Kabupaten Solok serius menangani sengketa lahan di objek Wisata Central Park.
Kawasan Central Park yang berada di Jorong Pangalian Kayu Nagari Alahan Panjang Kecamatan Lembah Gumanti Kab Solok sudah mulai dikenal orang, mulai dari Kab/ Kota se Sumbar, bahkan sampai ke provinsi tetangga seperti Jambi, Palembang, Medan, Riau, Lampung dan sebagainya.
Objek wisata Central wisata Central Park merupakan objek wisata yang berbasis syariah, dimana yang boleh menginap hanya pasangan suami istri yang sah. Terdapat 11 kamar dengan sewa 250rb sehari.
Didalam luas lahan lebih kurang 1,6 ha selain penginapan juga terdapat camping ground dengan kapasitas 100 tenda. Kemudian ada arena bermain anak-anak dan kebun sayur sebagai agrowisata.
Central Park pernah dikunjungi oleh Gubernur dan Wakil Sumbar, serta Bupati Solok Epyardi Asda.
Tapi sekarang masalahnya adalah adanya sekelompok masyarakat yang memblokir jalan masuk ke lokasi Central Park. Pemblokiran ini hanya dimotori oleh satu dua orang warga. “Kita tidak tahu motifnya apa, apakah iri atau memang ada sengketa lahan” ujar Hafni Hafiz. Tapi apapun alasannya, yang jelas sangat merugikan pengusaha lokal yang terlibat dalam dunia pariwisata di sana, lanjut Politisi Partai Gerindra tersebut.
Objek wisata Central Park biasanya setiap akhir pekan selalu ramai oleh pengunjung. Tapi sejak ditutupnya akses masuk dengan cara membuat galian di jalan masuk, membuat kendaraan tidak bisa menuju ke lokasi. Apalagi disertai dengan ancaman membuat wisatawan yang ingin berlibur di kawasan Central Park menjadi takut untuk berkunjung.
“Tapi sangat kita sayangkan aparat pemerintah, seperti Dinas Pariwisata, Sekda maupun Bupati seolah tutup mata dengan peristiwa ini” ujar Hafni Hafiz. Masih menurut Hafni Hafiz, dirinya sudah konfirmasi ke Bagian Tata Pemerintahan Daerah dan konfirmasi ke PLT Sekda Mardison. “Pak Mardison berjanji akan menyelesaikan permasalahan ini” imbuh Hafni. Akan tetapi sampai saat ini belum terlihat upaya yang dilakukan oleh PLT Sekda tersebut.
“Saya bicara begini dikarenakan pemerintah daerah saat sedang konsentrasi mengembangkan dunia pariwisata di kabupaten Solok. Kalau hal seperti ini terus terjadi, maka saya yakin para investor tidak akan ada yang mau untuk menanamkan investasinya di Kab Solok” ujar Hafni.
Hafni Hafiz berharap pemerintah perlu turun tangan untuk menyelesaikan permasalahan ini. Sebab kalau dibiarkan berlarut-larut, maka akan menjadi preseden buruk untuk dunia pariwisata Kab Solok ke depannya.
(Marlim)