Gubernur Jawa timur, Tinjau Langsung Pencarian Korban Perahu Tenggelam di Desa Ngadirejo Kecamatan Rengel

Polish_20211105_193640121.jpg

Tuban, benuanws.com – Turut hadir mendampingi Gubernur Jatim, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, Wakil Bupati Tuban Riyadi, Kepala Dinas Perhubungan Jatim Nyono, Kepala Dinas Sosial Jatim Alwi, Kalaksa BPBD Jatim Budi Santoso, Kepala Satpol PP Jatim Hadi Wawan Guntoro, Kepala Bakorwil Bojonegoro Agung Subagyo.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban Kecelakaan perahu penyeberangan yang terbalik di penyeberangan tradisional Sungai Bengawan Solo yang menghubungkan Kab. Tuban dan Kab. Bojonegoro.

Ucapan tersebut disampaikan langsung Khofifah saat meninjau posko evakuasi kecelakaan perahu di Kabupaten Tuban, Jumát (5/11/2021). Dalam kesempatan tersebut Khofifah juga menyerahkan santunan duka cita kepada keluarga korban meninggal dunia masing- masing 10 juta rupiah.

“Bapak Ibu yang mewakili ahli waris korban meninggal dunia akibat laka perahu penyeberangan saya menyampaikan duka cita yang mendalam Innalillahi wainnailaihi Raji’uun, mudah-mudahan seluruh amal ibadah almarhum almarhumah semua diterima oleh Allah dan khilafnya diampuni oleh Allah “, Kata Gubernur Khofifah kepada ahli waris di Balai Desa Ngadirejo Kec. Rengel Kab. Tuban, Jumat (5/11/2021) siang.

Orang nomor satu di Jatim ini juga memberikan support kepada keluarga korban agar sabar, ikhlas dan kuat menghadapi musibah ini.

“Mohon semuanya dengan ikhlas menerima musibah ini, kita semua tidak tahu kapan dan bagaimana cara Allah memanggil kita semua, semoga semua yang dipanggil Allah dalam keadaan khusnul khotimah,” tuturnya.

Seusai memberikan santunan, Gubernur Khofifah didampingi Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky dan rombongan meninjau lokasi Laka perahu penyeberangan yang juga dekat dengan lokasi pembangunan jembatan Kanor Rengel yang menghubungkan Kabupaten Tuban dan Bojonegoro.

Dia berharap untuk korban yang belum ketemu, agar segera diketemukan, dan meminta kepada seluruh jajaran Tim SAR dalam pencarian utamakan faktor keamanan. Karena, saat ini kondisi air pasang dan sudah masuk musim penghujan.

” Untuk korban yang masih dalam pencarian semoga cepat diketemukan. Dan kami meminta untuk para tim, dalam pencarian agar selalu mengedepankan keamanan dan keselamatan, karena kondisi cuaca musim penghujan.” terang Khofifah.

Terkait insiden ini, Gubernur Khofifah menekankan pentingnya keselamatan penumpang pada pengguna transportasi penyeberangan sungai dan danau. Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa Peraturan Menteri Perhubungan No. 61 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai dan Danau telah menjelaskan berbagai atauran terkait dengan penyelenggaraan angkutan penyeberangan sungai dan danau. Termasuk bagaimana standar pelayanan minimal angkutan sungai dan danau.

“Sesungguhnya kejadian ini juga menjadi referensi kepada kita semua terkait dengan regulasi angkutan sungai danau dan penyeberangan,”tuturnya.

Lebih lanjut Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa di Jawa Timur banyak layanan angkutan sungai atau danau yang perlu mendapat perhatian dari pihak pemerintah. Pasalnya banyak masyarakat yang menggunakan akses tersebut sebagai alternatif pilihan untuk mempercepat perjalanan menuju daerah tujuan sementara standart keamanannya belum maksimal.

Lebih lanjut Gubernur Khofifah menjelaskan selain kejelasan trayek, standar kalaikan angkutan, sertifikasinya nahkoda, juga ada keamanan bagi pengguna sarana transportasi penyeberangan sungai dan danau yang harus benar-benar diperhatikan. Oleh sebab itu Gubernur meminta pihak terkait, dalam hal ini Bupati Walikota, Dinas Perhubungan Pemprov dan Kabupaten Kota untuk segera merapikan regulasinya.

“Semuanya intinya regulasi itu bisa kita rapikan bersama, saya koordinasi dengan Dishub bagaimana kita memastikan karena untuk sertifikasi nahkoda dan untuk kelaikan dari Armada itu dari kewenangan pusat, sementara trayek antar kabupaten kota oleh Dishub Provinsi dan trayek intern Kabupaten – Kota oleh dishub kabupaten – Kota. Mengingat transportasi sungai di Jawa Timur sifatnya penyeberangan jarak pendek dan tidak komersial maka semua regulasi harus dijamin gratis dan cepat ,” jelasnya.

Hal ini dilakukan juga sebagai upaya memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna layanan transportasi penyeberangan sungai dan danau.

Sekedar informasi, hingga berita ini di terbitkan korban tenggelam yang belum di ketemukan masih dalam tahap pencarian oleh tim gabungan. (Jion/red).

scroll to top