Facebook Abal -Abal Tuding Media dan Pengusaha Media Tidak Objektif Melihat Persoalan RSUD M. Zen

IMG-20211101-WA0018-1.jpg

Painan . Salah satu akun media sosial facebook loyalis Bupati Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Rusma Yul Anwar mangatakan media dan pengusaha media tidak objektif melihat persoalan RSUD M. Zen.

Menurutnya, salah satu kelemahan media dan pengusaha media mengenyampingkan sisi objektif dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, sehingga memicu bias dalam pemberitaan, seolah bupati lemah perhatiannya pada rumah sakit.

“Salah satu kelemahan dari beberapa kawan media adalah ekspos tentang suatu masalah minim dan kondisi keuang RS ini sebenarnya cukup lama bermasalah , tetapi pelaku usaha media agaknya mengesampingkan sisi objektif dalam melaksanakan Tupoksinya , sehingga bias dari pemberitaan hari ini seolah Bupati lemah perhatiannya pada RS,” komentarnya terkait pemberitaan Antara, soal hak jawab mantan Direktur RSUD M. Zen, dr. Sutarman di Painan, Senin (1/11).

Seperti diberitakan sebelumnya, Bupati Rusma Yul Anwar resmi memecat Direktur RSUD M. Zen, karena diduga tidak beres menjalankan tugas, sehingga rumah sakit memiliki utang yabg mencapai miliaran rupiah.

Bupati juga menilai manajemen Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) itu pun tidak mampu memberikan pelayanan yang baik pada masyarakat. Direktur kemudian dijabat dr. Hareva yang sebelumnya dokter spesialis di RSUD M. Zen.

Kemudian Sutarman memberikan hak jawab dan dirilis banyak media massa. Dalam hak jawabnya, mantan direktur rumah sakit itu menjelaskan jika persoalan yang dihadapi RSUD saat ini telah ia sampaikan pada bupati, namun tidak ada tanggapan.

Kondisi itu juga diamini Ketua Dewan Pengawas RSUD, Hefrizal Handra. Ia mengaku sebagai dewan pengawas sudah menyampaikannya pada bupati, melalui telpon, meski belum sempat bertemu secara langsung.

“Kondisi ini sudah diminta untuk dilaporkan oleh Direktur kepada Kepala Daerah (Bupati), agar mendapat perhatian dan membantu untuk memberi solusi,” ujar Hefrizal dalam keterangan tertulisnya.

Selain mengintervensi kerja media dan perusahaan media, akun pelopor perubahan juga menunjukan kediktatoran dan super powernya pada publik, dengan mengancam salah seorang orang tua karyawan PDAM Tirta Langkisau Painan.

“Anak Widda tanjung ado Karajo di PDAM mah, SK anak nyo baru Diperpanjang dek PLT dirut Helen , kami pastian anak kau baranti bisuak Wida tanjung .kau ndk Jo tau nan mampelok diri do,” tulisnya pada 23 Oktober 2021. MW

scroll to top