JAKARTA.(Benuanews.com)-Belum genap sepekan setelah aparat kepolisian mempublikasikan penangkapan seorang pria di Minahasa, Sulawesi Utara, yang diduga sebagai peretas bernama Bjorka, dunia maya kembali diguncang. Sosok yang mengklaim sebagai Bjorka asli muncul lagi di media sosial, menimbulkan gelombang pertanyaan dari publik: apakah Bjorka hanya satu orang, atau sebuah komunitas terorganisir di balik layar digital?
Netizen ramai menyoroti penangkapan yang disebut-sebut sebagai keberhasilan aparat, namun banyak di antara mereka meragukan identitas tersangka. “Dari tatapan dan gesturnya, sepertinya bukan tipe orang dengan kemampuan hacking tingkat tinggi,” tulis salah satu pengguna media sosial.
Keraguan ini semakin menguat setelah akun yang diduga Bjorka kembali aktif dan mengunggah data sensitif milik 341 ribu anggota Polri, menandakan bahwa jaringan tersebut masih beroperasi.
Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, saat dikonfirmasi, mengatakan pihaknya tengah mendalami dugaan kebocoran data tersebut.
“Itu kami dalami lagi,” ujar Reonald di depan Gedung Ditreskrimum, Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (6/10/2025).
Ia menambahkan bahwa pihaknya belum bisa memberikan banyak keterangan sebelum proses verifikasi selesai.
“Saya baru dengar. Saya cek dahulu, kami dalami,” ucapnya.
Berdasarkan unggahan ahli keamanan siber Teguh Aprianto, data yang diduga dibocorkan berjudul “341K Indonesian National Police Personnel Database”, dengan ukuran file sekitar 9 MB terkompresi dan 40 MB setelah diekstrak, berisi 341.800 data personel Polri. Informasi tersebut meliputi nama, pangkat, unit, nomor HP, dan alamat email anggota.
Menariknya, dalam unggahan yang mengiringi kebocoran itu, peretas menulis pernyataan yang seolah menjadi tantangan terbuka kepada aparat penegak hukum:
“Since the police in Indonesia allege that they have arrested me, I have decided to disclose this data as a surprise for them. The individual you captured is someone who has been tricking many people under my name all this time, and you can only catch me in your dreams.”
Pernyataan tersebut memperkuat dugaan bahwa sosok Bjorka bukanlah individu tunggal, melainkan entitas siber dengan jaringan luas dan kemampuan menyamarkan identitas. Sementara itu, Polda Metro Jaya memastikan akan melakukan penyelidikan mendalam untuk memastikan validitas kebocoran data sekaligus menelusuri siapa sebenarnya dalang di balik nama besar Bjorka yang kini kembali menghantui dunia maya Indonesia.
(R.Agus)