JAKARTA.(Benuanews.com)-Bagi masyarakat Indonesia mudik lebaran, selalu menjadi agenda tahunan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Hal ini menjadi momen penting bagi jutaan orang demi bisa berkumpul dengan keluarga di kampung halaman, apalagi yang sudah lama merantau. Demikian diungkapkan Direktur Keamanan dan Keselamatan (Dirkamsel) Korlantas Polri, Brigjen Pol Chryshnanda Dwilaksana menanggapi dibukanya kembali mudik lebaran tahun 2022 ini.
“Momentum Ramadhan 2022 ini, menjadi sangat spesial karena sudah dua tahun masyarakat Indonesia tidak bisa mudik ke kampung halaman dikarenakan wabah pandemi Covid-19”, ujarnya sambil menambahkan, maka, wajar apabila di tahun 2022 ini pemerintah mengizinkan kegiatan mudik dengan beberapa persyaratan perjalanan.
Brigjen Chryshnanda mengimbau, jika akan melakukan perjalanan mudik menggunakan mobil pribadi, terpenting memeriksakan kondisi fisik kendaraan wajib dilakukan. Lakukan pengecekan di bengkel untuk memastikan kendaraan dalam kondisi layak dan prima untuk dipakai perjalanan mudik. Hal ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan di tengah perjalanan.
Ditegaskan, apabila para pemudik mematuhi aturan dan persyaratan yang telah ditentukan maka mudik dan balik akan aman, selamat dan sehat sampai tujuan. “Ingat jangan menjadi korban sia-sia di jalan raya. Ingat keluarga dan orang-orang tercinta menunggu. Dalam perjalanan hormati pengguna jalan lain sehingga tidak menimbulkan pelanggaran yang berdampak kemacetan bahkan kecelakaan”, katanya.
Untuk itu, kewaspadaan dan berhati hati sangat penting. Jangan sampai ada penyesalan di belakang hari. Ingat, melakukan pelanggaran bisa berdampak fatal. Apalagi, segala sesuatu yang terburu buru menjadi sumber masalah.
Menyinggung kemungkinan terjadinya kemacetan di jalan tol apabila berkepanjangan, maka bisa dipastikan akan berdampak luas dan menjadi masalah sosial kemanusiaan. Kemacetan bisa terjadi akibat dampak dari perlambatan karena ada,
kecelakaan, kerusakan kendaraan di jalan, jalan rusak, persimpangan sebidang, pelanggaran,
perilaku buruk dalam berlalu lintas, alam atau cuaca ekstrim, perbaikan jalan, kegiatan lain yang menghambat lalu lintas dan kendaraan yang tidak mampu memenuhi batas kecepatan minimal.
Brigjen Chryshnanda mengimbau, apabila dalam perjalanan mengalami kelelahan sebaiknya istirahat jangan memaksakan diri. Dan jangan lupa atur jadwal keberangkatan, pelajari rute yang dilintasi. “Siap mudik harus siap fisik, siap kendaraan, siap berlalu lintas yang aman dan selamat, siap dengan kondisi lalu lintas dan tidak memaksakan diri”, tandasnya.
Utamakan selamat dan tetap sehat. Patuhi aturan lalu lintas dan protokol kesehatan. Bertanggungjawab dan disiplin. Keselamatan dan kesehatan yang pertama dan utama. Jangan jadi korban sia-sia di jalan raya. Perlu diingat, lebih muatan, lebih penumpang berbahaya berdampak kecelakaan. Juga jangan parkir dan berhenti sembarangan. Ini berbahaya dan mengganggu pengguna jalan lainnya. “Parkir dan Istirahatlah di rest area bukan di bahu jalan”, pintanya.
(Red)