Muaro Jambi.(Benuanews.com)-Pabrik pengelolaan tandan buah sawit di sungai gelam kembali beroperasi,secercah harapan baru bagi perekonomian masyarakat khususnya para petani sawit jambi.
Pabrik Kelapa Sawit PT Prosympac Argo Lestari (PAL) yang berada di kecamatan sungai gelam kabupaten muaro jambi kembali beroperasi, Dengan manajemen dan suasana baru,Pabrik tersebut kembali dikelola PT.Mayang Mangurai Jambi (MMJ).
Dengan kembali beroperasi nya pabrik kelapa sawit diyakini akan membawa secercah harapan baru bagi perekonomian masyarakat,khususnya petani kelapa sawit di wilayah Kabupaten muaro jambi.
Dibawah manajemen baru yang dikelolah oleh PT Mayang Mangurai Jambi (MMJ) untuk melaksanakan putusan Pengadilan Negeri Niaga dalam perkara nomor 39/Pdt.Sus-PKPU/2021/PN Niaga Mdn.
Hal ini merupakan kabar gembira yang diyakini akan membawa secercah harapan baru bagi perekonomian masyarakat khususnya petani kelapa sawit di Jambi.
Di Kota Jambi, Arwin Parulian Saragih, Dirut PT Mayang Mangurai Jambi (MMJ) mengatakan bahwa pihaknya berharap dengan beroperasinya kembali pabrik ini dapat memberi kontribusi nyata bagi masyarakat luas di Provinsi Jambi.
”Ada secercah harapan baru untuk menyongsong masa depan yang baik dengan adanya manajemen baru ini, kita akan memberikan harga yang kompetitif bagi petani, yang mana akan menguntungkan para petani kelapa sawit di Jambi” katanya.Selasa 10 Juni 2025
Arwin juga menegaskan, dibawah kepemimpinannya kedepan perusahaan pabrik kelapa sawit yang beroperasi di Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi itu berkemungkinan akan banyak menyerap tenaga kerja.
”Dengan seiring meningkatnya produksi tentunya kita akan menyerap tenaga kerja untuk mengoptimalkan produksi” sebutnya.
Perlu diketahui, pihak perusahaan pabrik kelapa sawit itu juga turut serta andil membantu pemerintah dalam melakukan perbaikan jalan urat nadi perekonomian masyarakat desa Petaling dan Sido Mukti serta Mingkung Jaya.
Sementara itu, soal harga tanda buah segar, Arwin kembali menegaskan bahwa pabrik yang ia pimpin akan tetap berpedoman pada harga acuan yang telah ditetapkan pemerintah. Tetapi tetap bersaing di pasaran.
Semoga dengan beroperasinya kembali pabrik pengolahan sawit bisa berdampak pada kesejahteraan masyarakat dan petani sawit , dan juga berimbas pada perputaran ekonomi masyarakat”tutupnya
(Red)