Limapuluh kota,-Benuanews.com Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota melalui Dinas Kesehatan menggelar pemeriksaan kesehatan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun Non ASN di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota. Pemeriksaan kesehatan tersebut merupakan upaya deteksi dini pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) sekaligus peningkatan pengetahuan para pegawai terhadap resiko dan pengendalian PTM.
Seperti terlihat pada Selasa, (30/05/2023) di Aula Bapelitbang, Sarilamak. Tim tenaga kesehatan dari Dinkes melaksanakan sosialisasi dan pemeriksaan kesehatan yang meliputi pemeriksaan antropometri, pengukuran tekanan darah, pemeriksaan gula darah, asam urat, kolesterol, kadar CO paru dan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) sebagai skrining awal untuk mendeteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim pada wanita. Rencananya, Pemeriksaan Kesehatan akan diselenggarakan secara menyeluruh untuk seluruh ASN dan Non ASN di Kabupaten Limapuluh Kota yang dijadwalkan hingga pertengahan bulan Juli nantinya.
“Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara rutin merupakan upaya promotif dan preventif sesuai dengan amanat Bupati agar ASN senantiasa sehat, bugar, dan produktif. Untuk kasus PTM sendiri, salah satu upaya pencegahan dan pengendaliannya adalah dengan deteksi dini,” ujar Plt. Kepala Dinas Kesehatan Wilda Reflita. Ia menjelaskan, sejak tahun 2010, PTM (Penyakit stroke, jantung, kanker, Diabetes Melitus) menjadi penyebab kesakitan dan kematian terbesar diatas penyakit menular.
Lanjutnya, Penyebab PTM mengalami peningkatan ialah gaya hidup masyarakat yang tidak sehat seperti kurangnya aktivitas fisik, kurang makan buah dan sayuran, merokok, mengkonsumsi makanan cepat saji yang tinggi garam dan lemak dan faktor pemicu lainnya. Untuk itu Ia menilai penyuluhan dan cek kesehatan rutin merupakan upaya Dinkes dalam menekan laju peningkatan PTM di masyarakat khususnya di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota.
Di bagian lain penyampaiannya Wilda Reflita berharap sosialisasi dan check kesehatan ini dapat diketahui sejak dini PTM agar tindakan lanjutan bisa dilakukan sejak dini. “Ini bisa dicegah dengan pengelolaan lebih dini, oleh karena itu masyarakat khususnya para pegawai harus memahami penyebab resiko PTM dan memeriksakan kesehatannya dengan skrining, apakah dirinya memiliki risiko PTM,” jelas Wilda Reflita.
Ditambahkannya lebih lanjut, kegiatan ini juga menyediakan konsultasi untuk menentukan tindakan pencegahan mengatasi faktor risiko PTM yang ditemukan berdasarkan hasil pemeriksaan, terutama konsultasi gizi dan gaya hidup. “Jika ada indikasi seperti kolestrol tinggi maka akan kita buatkan resep obat atau di rujuk ke Puskesmas langsung,” jelasnya. Selain itu, Wilda Reflita meminta Kepala Perangkat Daerah mendukung pelaksanaan cek kesehatan tersebut dengan menginstruksikan jajarannya baik ASN maupun Non ASN untuk mengikutinya.
Sementara itu, menurut pengakuan dari salah satu ASN di Sekretariat Daerah Gistinul Khatima, merasa terbantu dengan hadirnya tenaga kesehatan sekaligus menyadarkan pegawai terhadap pentingnya pemeriksaan dini. “Selain tekanan darah rendah, hasil pemeriksaan saya tadi gula darah juga tinggi, jadi di sarankan ke Puskesmas terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut,” tuturnya. (Julian)