Caleg Dari Partai PDIP Yang Diamuk Massa Karena Tuduhan Menghamili Anak Kandung Ternyata Hoax (Difitnah)

Screenshot_20230718-1700122.jpg

Mataram, NTB. Benuanews com.
(S) pria 50 tahun, warga Dusun Suradadi, Desa Sekotong Tengah, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, nyaris mati disiksa warga, Minggu (16/7/2023) sekitar pukul 14.00 WITA.

Dia dihakimi massa yang terpancing emosi karena S kabarnya telah menyetubuhi anaknya.

Warga lantas berduyun-duyun datang setelah mendengar pengumuman dari pengeras suara masjid.

Namun belakangan, ada kabar bahwa itu hanya fitnah. Kejadian persetubuhan ayah dan anak itu tidak terjadi.

Oleh karena itu, anak dari S yang masih SMP itu berencana melaporkan pihak-pihak yang menyiksa ayahnya.

Melalui kuasa hukumnya H. Mohammad Tohri Azhari menyebutkan bahwa pada Senin (17/7/2023) pukul 13.00-21.00 WITA, ia mendampingi anak korban melakukan pelaporan atas tindakan yang dialami oleh ayahnya.

“Kemarin malam saya mendampingi anak korban melaporkan kejadian penganiayaan berat yang dialami oleh ayahnya di Polres Lombok Barat, ” ujarnya.

Bacaleg PDIP Lombok Barat yang Diduga Setubuhi Anak Kandung Dipecat dalam laporan tersebut kata Tohri sang anak sudah diminta keterangan dan dilakukan berita acara pemeriksaan (BAP).

Dalam BAP sang anak menegaskan tidak pernah dilecehkan oleh orang tuanya, baik dalam bentuk apapun apalagi ada pemerkosaan, “Dia (anak) mengakui tidak pernah terjadi sesuatu, atau tidak pernah dilecehkan sama orang tuanya, apalagi terjadi pemerkosaan,” tegasnya, saat dikonfirmasi via sambungan telepon, Selasa (18/7/2023).

Dengan adanya kejadian yang menimpa ayah kliennya, pihaknya mengkhawatirkan adanya pihak-pihak tertentu yang menjadi dalang di balik adanya kejadian amukan massa.

“Yang kita khawatirkan ada pihak terkait, ada pihak tertentu yang menyutradarai. Ini yang kita khawatirkan makanya kita langsung membuat laporan polisi tentang penganiayaan berat,” ujarnya.

Disiksa Warga, Terduga Pelaku Pemerkosaan Anak Kandung Hampir Mati dengan sudah memasukkan laporan, pihaknya berharap polisi bisa langsung berbuat sesuai dengan bukti petunjuk, seperti video dan foto yang beredar.

Kasat Reskrim Polres Lombok Barat Iptu I Made Darma Yulia P mengatakan, pihak Polres Lombok Barat sudah menerima laporan dari keluarga korban, dan saat ini pihak kepolisian sudah melakukan penyelidikan, “Laporan sudah diterima dan sedang dilakukan penyelidikan,” jawabnya.
(ALI BIN AHMAD)

scroll to top