WAY KANAN, benuanews.com – Bupati H. Raden Adipati Surya, S.H.,M.M menghadiri Upacara Peringatan Hari Amal Bhakti Kementerian Agama RI Ke-77 Tingkat Kabupaten Way Kanan Tahun 2023 di MTS Negeri 01 Way Kanan Kecamatan Kasui, Selasa (03/01/2023) yang juga dihadiri oleh anggota Forkopimda, Satuan Polisi Pamong Praja, Kementerian Agama Kabupaten Way Kanan, Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpindan dan Bagian Kesejahteraan Rakyat Setdakab serta Pimpinan Kecamatan Kasui.
Bupati Adipati dalam sambutannya menyampaikan sambutan Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, mengajak untuk mengenal, memahami dan meresapi atau bertanya kembali mengapa dan untuk apa Kementerian Agama yang dulu bernama Departemen Agama ini dilahirkan pada 1946. Serta mengajak kepada seluruh ASN Kementerian Agama untuk memperbaiki niat pengabdian dan pelayanan kepada umat. Menjadikan peringatan HAB ini sekalogus sebagai penanda sejarah panjang pengabdian Kementerian Agama dalam melayani seluruh umat beragama di Indonesia.
“Kini Kementerian Agama telah terlihat berubah. Birokrasinya lebih lincah dan responsive. Transformasi digital mulai berjalan, salah satuny dengan kehadiran Pusaka Super Apps, aplikasi layanan Kementerian Agama. Beragam Inovasi Digital juga harus dilakukan, mulai pusat hingga daerah. Semua itu merupakan upaya meningkatkan kualitas dan mendekatkan layanan kepada masyarakat. Lembaga pendidikan binaan Kementerian Agama juga terus berprestasi, di level Nasional dan Internasional”, ujar Bupati Adipati.
Selanjutnya, pada HAB ke-77 Tahun 2023 juga dicanangkan tagline Kerukunan Umat Untuk Indonesia Hebat. Dimana tugas berat mesti ditunaikan oleh seluruh ASN Kementerian Agama. Kerukunan sangat fluktuasi dan dinamis. Kerukunan juga sering menguji, terutama menjelang Pemilu 2024. Dimana sejatinya, kerukunan adalah prasyarat pembangunan nasional. Pembangunan membutuhkan stabilitas, dan stabilitas dapat terwujud bila antar masyarakat rukun dan damai.
Disampikan pula bahwa di Tahun Politik ini, potensi terjadi ketidakkerukunan di masyarakat akibat pilihan politik yang berbeda, tetap saja ada. Politisasi agama makin sering dilakukan untuk meraih efek electoral. Politisasi tempat ibadah sebagai ajang kampanye, sudah mulai terjadi. Penggunaan politik identitas menjelang Pemilu harus diantisipasi dan dimitigasi agar kerukunan umat tidak ternodai.
“Kita semua mesti belajar pada apa yang terjadi pada pesta demokrasi sebelumnya, dimana masyarakat terbelah yang hingga kini masih bisa dirasakan, terutama di media sosial. Keluarga besar Kemenag, bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat harus terdepan dalam membina dan membangun suasana tukun dan damai agar perjalanan dan tahapan Pemilu dapat dinikmati sebagai pesta demokrasi dalam pengertian yang sesungguhnya. Untuk itu, semangat merawat kerukunan umat harus digelorakan seluruh ASN Kementerian Agama. Saya minta tidak ada ASN Kementerian Agama yang partisan, apalagi ikut melakukan provikasi di tengah keragaman pilihan. ASN Kementerian Agama juga harus menjadi simpul kerukunan dan persaudaraan. Dan yakinlah bahwa kerukunan umat akan mengantarkan pada Indonesia hebat”, lanjut Bupati Adipati.
Menteri Agama juga dalam sambutannya menyampaikan bahwa telah kembali mengajukan kepada Presiden Joko Widodo untuk memberikan Penghargaan Satyalencana Karya Satya kepada 10.073 PNS Kementerian Agama. Dimana permohonan tersebut telah dikabulkan dan pada Hari Amal Bhakti Ke-77 ini, Presiden Joko Widodo memberikan Penghargaan Satyalancana Karya Satya 30 Tahun kepada 936 orang, 20 Tahun kepada 2.860 orang, dan 10 Tahun kepada 6.277 orang PNS Kementerian Agama. Serta berpesan keada pada penerima penghargaan, semoga dapat semakin meningkatkan kinerja ASN Kementerian Agama dan menambah kebanggaan, sebagai bagian dari Korps Kementerian Agama. (yudi)