BUMDES: RODA PEMULIHAN EKONOMI DESA

IMG-20210913-WA0000.jpg

Dharmasraya benuanews.com Nagari/Desa menjadi ujung tombak pembangunan di Indonesia. karena itu pemerintah terus menggenjot pertumbuhan ekonomi Nagari/desa dengan penyaluran Dana Desa beragam Inovasi program pengembangan Badan Usaha Milik Desa

Tujuan BUMDes seperti dalam Permendesa PDT dan Transmigrasi No. 4/2015 adalah, meningkatkan perekonomian desa, meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi desa.

mengembangkan rencana kerja sama usaha antar desa dan/atau dengan pihak ketiga, menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuhan layanan umum warga, membuka lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan umum, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi desa, dan meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan pendapatan asli desa.

” Pendirian BUM Desa harus berorientasi pada kepemilikan bersama (pemerintah desa dan masyarakat), tidak hanya memberikan manfaaf tetap.

Salah satu BUMDes Maju bersama Nagari Kurnia selatan, kecamatan Sungai Rumbai, Dharmasraya.

benar-bena menjadi menyumbang Pendapatan Asli Desa (PAD) hanya mampu puluhan juta.

” Menyebut dari banyak BUMDes yang berhasil di beberapa daerah seluruh Indonesia, Khususnya di kabupaten Dharmasraya yang paling populer tentu saja adalah Bumdes Maju bersama salah satunya.

menjadikan BUMDes “Maju Bersama” Nagari Kurnia Selatan, Kecamatan Sungai Rumbai, Dharmasraya.

Adapun di semua desa ada juga tidak mungkin. Karena memang, potensi masing-masing desa tidaklah sama.

Coba coba mencontoh, justru yang terjadi kebalikannya. Tidak sedikit kondisi BUMDes yang hanya papan nama saja. Ibaratnya: hidup segan, mati pun enggan. Bahkan jika diamati lebih jauh, BUMDes hanya seperti menjadi beban APBDes saja.

Bayangkan, hampir setiap tahun dalam kucuran APBDes terdapat anggaran penyertaan modal BUMDes. Tapi tidak tampak aktivitas BUMDes yang berarti. Alih-alih menyumbang PAD bagi desa.

Setidaknya itulah referensi Bumdes yang saya lihat di desa sekitaran saya.
Mungkin kita semua bisa merasakan hal yang sama di desa sekitar atau bahkan di desa masing-masing.

Perlu adanya upaya meletakkan BUMDes pada fakta objektif terlebih dulu sebelum kemudian benar-benar harus bagaimana dan ke mana BUMDes digerakkan.

hidupnya di desa, semua mestilah harus pandai membaca geografis , tidak mudah memang, membangun lini bisnis di desa. Selain tidak semua desa punya potensi yang spesifik tentang komoditas, sering kali ketiadaan sumber daya menjadi kendala mendasar dalam pengembangan BUMDes.

” Keberhasilan Bumdes Maju bersama mampu membeli sebuah alat berat ekskavator mini,senilai 567 juta,dan menyumbang PAD 31 tahun 2020,sangat luar biasa,disamping usaha BRI Link mencakup dan usaha Poto Copi juga hadir mewarnai Bumdes yang digawangi oleh Zainal Arifin bersama Ummu Laila dibantu 2 orang staf ini.
Meskipun belum memiliki kantor Permanen, keberhasilan ini patut dibanggakan

Inisiatif ini hendaknya beberapa aspek yang melekat dengan sosial dan kaedah jangan sampai menjadi pesaing usaha bagi warga desa, Bumdes milik desa kembali untuk masyarakat desa.

Reporter tim benuanews.

scroll to top