Agam, Benuanews.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat lima kecamatan dilanda bencana alam dampak curah hujan cukup tinggi semenjak Senin (23/12/24) pagi sampai dengan malam ini.
Kepala Pelaksana BPBD Agam Budi Perwira Negara, mengatakan bencana alam itu terjadi di Kecamatan Tanjung Raya, Lubuk Basung, Palembayan, Tanjung Mutiara, dan Palupuh.
Bencana alam berupa, tanah longsor dan banjir,” katanya.
Ia mengatakan di Kecamatan Lubuk Basung terjadi banjir yang memasuki pemukiman masyarakat di Simpang IV Tangah Nagari Lubuk Basung untuk keadaan sekarang air sudah mulai surut pada pukul 15.00 wib.
Ia menambahkan untuk Kecamatan Tanjung Raya Tanah Longsor dan Banjir yang menutupi akses jalan serta mengenai pemukiman masyarakat di Jorong Sigiran Nagari Tanjung Sani Kec. Tanjung Raya. Sampai saat malam ini Anggota Satgas TRC PB BPBD Agam bersama team Gabungan dan msyarakat masih dilapangan untuk melakukan proses evakuasi korban terdampak dan melakukan eksekusi material yang menimbun jalan serta pemukiman masyarakat.
Untuk Kecamatan Tanjung Mutiara juga terjadi tanah longsor yang menutupi akses jalan di Jorong bukik lintang Nagari Tiku Utara untuk sementara jalan dialihkan ke jalan alternatif untuk arus lalu lintas masyarakat.
Setelah itu di Kecamatan Palembayan berupa tanah longsor menutupi ruas jalan propinsi di Jorong Sungai Taleh Nagari Baringin pukul 14.44 WIB, sehingga akses jalan tidak bisa dilewati kendaraan roda 2 dan Roda 4 dengan panjang sekitar 30 meter dan tinggi sekitar 1 meter. Kejadian ini sudah kita koordinasikan dengan UPT Balai Jalan Provinsi dan sudah dikerjakan penanganannya sehingga arus lalu lintas sudah lancar.
Selanjutnya Kecamatan Palupuh berupa tanah longsor menutupi ruas jalan Nasional Bukittinggi- Medan di Jorong Muaro Nagari Koto Rantang pukul 15.25 WIB, sehingga akses jalan tidak bisa dilewati kendaraan roda 2 dan Roda 4 dengan panjang sekitar 5 meter dan tinggi sekitar 3 meter. Kejadian ini sudah kita koordinasikan dengan UPT Balai Jalan Nasional dan sudah dikerjakan penanganannya sehingga arus lalu lintas sudah lancar.
Saat ini satuan tugas masih melakukan evakuasi warga terdampak banjir akibat curah hujan cukup tinggi. Kita melakukan koordinasi dengan Pemprov Sumbar dan pemerintah kecamatan dan nagari dalam penanganan bencana alam tersebut,” katanya.
Kalaksa menghimbau kepada masyarakat untuk dapat berhati-hati karena cuaca ekstrem seperti ini, hindari daerah rawan bencana. “Kenali bencananya, hindari resikonya”.