BENUANEWS.COM | Gunungsitoli, Sumut –
Komunitas Wartawan Anti Kriminalisasi Indonesia-Kepulauan Nias (KWAKI-KN) yang tergabung di dalamnya dari beberapa media baik dari media cetak,Harian/Mingguan, media online dan Elektronik menyambangi Rumah duka Prediaro Zebua, dimana Komunitas Wartawan Anti Kriminalisasi Indonesia-Kepulauan Nias (KWAKI-KN) mengucapkan Turut berduka cita atas kepergian Ibu Merina Lase alias Ibu Ina Melda istri dari Saudara Prediaro Zebua. Sabtu (28/05/2022).
Sebagai Suami dari almarhumah Ibu Merina Lase mengutarakan bahwa, sangat sedih atas kehilangan ibu dari anak-anak saya, beliau menderita penyakit medis dan sudah berupaya keluarga dalam pengobatannya, baik pengobatan medis dan pengobatan tradisional sudah dilakukan.
Namun Tuhanlah lebih menyayangi istri saya, pada pukul 6.00 wib pagi Kamis tanggal 26 Mei 2022 dengan tutup usia 45 Tahun, dan meninggalkan 4 orang anak, 2 orang perempuan dan 2 orang laki-laki dan seorang suami ucap Prediaro Zebua.
Dalam kesepatan itu Komunitas Wartawan Anti Kriminalisasi Indonesia-Kepulauan Nias (KWAKI-KN) melaksanakan acara Penghiburan atas berpulangnya Ibu Merina Lase. Bertindak sebagai Protokol, Yamobaso Giawa, dan dilanjutkan dengan acara Renungan yang disampaikan oleh Pdt. Yosua Zega, STh dengan mengingatkan Pridiaro Zebua beserta keluarga yang berduka agar Mengingat Tuhan.
“Jangan terbuai akan duka, ikhlaskan dan relakan karena kitapun akan mengikuti hal yang sama, Tetap sertakan Tuhan dalam Kehidupan ini ucap Yosua Zega”.
Sebagai Kata penghiburan, Hatoli Lase menyampaikan, atas kepergian salah seorang keluarga didalam rumah ini mengalami duka, dan kami turut merasakan apa yang dirasakan, dari Komunitas Wartawan Anti Kriminalisasi Indonesia-Kepulauan Nias (KWAKI-KN) mengucapkan: turut berduka cita atas berpulangnya Ibu Merina Lase dihadapan Tuhan kiranya Prediaro Zebua dan Keluarga diberikan kesabaran dan ketabahan.
“Karena rahasia Tuhan tidak ada yang mengetahuai dimana Kelahiran, Kematian dan Jodoh tidak ada yang tahu”.
Keluarga telah berupaya dan berusaha dalam melakukan penyembuhan (pengobatan) namun semua sudah kehendak Tuhan.
“Dan kepada anak-anak almarhum, memang berat menghadapi namun tetap semangat dalam memperjuangkan cita-cita, kalau kalian anak-anaknya berhasil almarhum pasti bahagia”.
Kepergian Ibu Merina Lase adalah hari kebahagiannya dimana dalam menghadapi penyakitnya almarhum tidak menyusahkan keluarga, beliau telah di sembuhkan Tuhan, dan semoga keluarga yang ditinggalkan tidak berlarut-larut dalam kesedihan, tetap semangat ujarnya.
Melalui Wahyuddin Waruwu,SP menyerahkan bantuan duka, jangan dilihat dari besar kecilnya, tapi dilihat dari kebersamaan dan keikhlasan rekan-rekan media yang bergabung Komunitas Wartawan Anti Kriminalisasi Indonesia-Kepulauan Nias (KWAKI-KN).
Mewakili Ely Fama Zebua, SH.,MHum mewakili pihak keluarga duka mengucapkan terimakasih kepada Komunitas Wartawan Anti Kriminalisasi Indonesia-Kepulauan Nias (KWAKI-KN) walau cuaca hujan namun rekan-rekan yang tergabung dalam KWAKI Kepulauan Nias sampai juga ditempat ini dalam memberi penghiburan dan doa serta Bantuan duka kepada keluarga kami.
Atas Kedatangan Rekan-rekan dari KWAKI Kepulauan Nias, Kami tidak dapat membalasnya hanyalah Tuhan yang dapat memberi balasanNya, ujarnya.
Acara ditutup Bung Tonazaro Zebua dan diselingi dengan hiburan oleh rekan-rekan media, baik media cetak/online dan elektronik dan dilanjutkan sesi foto bersama Komunitas Wartawan Anti Kriminalisasi Indonesia-Kepulauan Nias (KWAKI-KN).
(YZ)