Jawa Tengah (benuanews.com)-"Bak sudah jatuh tertimpa tangga" kata Pak Sugito (47th) warga Pracimanto kepada Benuanews.
Bencana kekeringan sudah mulai sekitar bulan Juni 2020 karena curah hujan hampir tidak ada. Terkadang hanya gerimis 10 menit, imbuhnya.
Beda dengan kata pak Tarno (43th) warga Eromoko, “kami sudah terpaksa membeli air untuk minum, kalau untuk MCK warga masih dapat memfungsikan bendungan air sungai yang masih ada”.
Kabupaten Wonogiri bagian selatan memang kondisinya pegunungan. Pada umumnya warga disamping beternak, juga berladang dengan mengandalkan tadah hujan.
Wonogiri memiliki dam Waduk Gajah Mungkur (WGM) yang dibangun tahun 1981. Tujuan dari pembangunan ini untuk memenuhi kebutuhan air pertanian selain untuk kebutuhan men-support air minum di PDAM. Kata beberapa warga air bendungan WGM hanya mampu memenuhi untuk kebutuhan warga masyarakat perkotaan dan wilayah persawahan di bawah WGM.
Sedangkan warga yang tinggal di pegunungan tidak mampu dijangkau oleh pipa PDAM. Kecamatan Paranggupito Wonogiri yang mengalami kekeringan paling parah. Warga pada umumnya bermukim di lereng pegunungan.
“Mau tidak mau kami harus membeli air bersih untuk kebutuhan minum dan mandi” kata pak Yanto tokoh masyarakat setempat kepada contributor Benuanews.
Setiap keluarga harus membeli air setiap minggu 1 tangki kapasitas 5000 liter dengan harga Rp. 160.000-Rp.200.000 tergantung lokasi yang akan dijangkau oleh mobil tangki. Terkadang terpaksa harus menjual harta miliknya seperti ternak dan kalung emas untuk membeli air, imbuhnya.
Sulistyani Camat Paranggupito sedang tugas di luar ketika dihubungi oleh Benuanews tetapi salah satu pegawainya bercerita bahwa “warga kecamatan paranggupito berjumlah sekitar 4.970 KK dan 75% setiap KK sudah membeli air minum sejak bulan Juli 2020” .
Pembangunan Waduk Gajah Mungkur tidak mampu mensupplay ke daerah kami, imbuhnya. Pihak kabupaten Wonogiri sudah berupaya membangtu kebutuhan air minum bagi warga tetapi kapasitasnya masih kurang. Harapanya ada pihak lembaga sosial yang bersedia membantunya. Tahun lalu ada beberapa lembaga atau partai yang membantu air minum secara rutin, tetapi sampai sekarang ini belum.
Beberapa daerah yang dilanda kekeringan mencakup wilayah Paranggupito, Purwantoro, Giriwoyo, Giritontro. Pemerintah daerah sudah mencoba membangun PDAM di beberapa lokasi yang memanfaatkan sumber lokal. Namun kebutuhan air warga masyarakat masih belum tercukupi karena sumber air yang dihisap oleh PDAM juga mengalami penyusutan air.
Waduk Gajah Mungkur yang terletak di kabupaten Wonogiri masih mampu mengatasi kekeringan di daerahnya sendiri. Dalam situasi pendemi di wilayah Jawa Tengah kekeringan melanda di kabupaten lain seperti kabupaten Wonogiri, Gunungkidul, Klaten, Sragen, Klaten, Boyolali, Purwodadi, Jepara, Bojonegoro, Pati, Rembang. Bencana kekeringan terjadi setiap tahun. Upaya warga dalam mengatasi kekeringan dengan cara membuat penampungan air pada saat musim penghujan.
(contributor : barry)