Padang – Pandemi Covid-19 sudah meluluh lantakkan perekonomian Indonesia.Entah kapan pandemi ini akan berakhir.Demikian juga dengan Sumatera Barat tidak luput dari dampak Covid 19 tersebut.
Banyak pelaku UMKM yang harus gulung tikar gara-gara ketiadaan pembeli akibat di tutupnya pasar-pasar tradisional.Mereka tidak tau ke mana lagi harus menjual produksinya.Bagi sebagian yang melek tekhnologi mungkin tidak masalah,akan tetapi tidak semua pelaku usaha kita yang bisa memanfaatkan tekhnologi tersebut
Berangkat dari permasalahan tersebut,Kepala Dinas Perindustrian dan Perindustrian Prov Sumatera Barat Asben Hendri akhirnya memutuskan untuk mengadakan Bazar Ramadhan guna membantu pelaku usaha untuk memasarkan produknya.
“Sebenarnya Bazar di tengah pandemi saat ini sangat beresiko”ujar Asben Akan tetapi Asben lebih memilih menanggung resiko dari pada berpangku tangan melihat keterpurukan pelaku UKM.Asben membuat aturan agar pelaksanaan bazar Ramadhan Disperindag ini di laksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat,agar bazar ini tidak menjadi Cluster baru penyebaran Covid-19,lanjut Asben.
“Sebelum memutuskan untuk mengadakan Bazar,kami sudah meminta izin ke Satuan Tugas Covid 19″ujar Kadis yang hoby nyanyi ini.Alhamdulillah kita dapat izin dan dukungan dari bapak Gubernur,tapi dengan catatan harus dengan protokol kesehatan yang ketat,lanjut Asben.
Sementara itu Ketua Panitia Pelaksana Bazar Ramadhan Disperindag Ridonald SE,MM mengatakan selain sudah dapat izin dari tim Gugus Tugas Covid 19,panitia juga sudah berkoordinasi dengan aparat terkait,seperti Polda Sumbar,KOREM dan Kejaksaan.”Kita minta dukungan kepada instansi terkait agar pelaksanaan bazar berjalan dengan lancar dan sukses”ujar Ridonald. MM