Mentawai (benuanews.com) ~ Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas ) gelar Rapat Kerja Nasional jelang Peringatan HUT ke-50 Tahun Emas di Istana Negara yang dibuka secara langsung oleh Presiden RI Joko Widodo. Rakernas tersebut secara langsung diikuti oleh Kabasarnas dan Pimpinan Tinggi Madya Basarnas beserta Potensi SAR Pusat, Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Duta Besar serta di ikuti secara zoom meeting oleh Para Pimpinan tinggi Pratama Basarnas dan seluruh Kakansar (43 Daerah) dan Balai Diklat Basarnas di Basarnas Pusat dan juga diikuti seluruh Pegawai SAR di Indonesia dan Potensi SAR di Pusat dan Daerah, Gubernur serta Bupati/Walikota seluruh Indonesia. (Senin, 21/02/2022).
Dalam kata sambutannya Presiden Joko Widodo mengucapkan Selamat Ulang Tahun yang ke-50 Tahun Emas dan sekaligus mengucapkan terimakasih kepada Basarnas yang selalu tanggap dan siap membantu masyarakat yang tertimpa musibah diberbagai daerah.
“Kita tahu bahwa Negara kita memiliki resiko tinggi bencana dan resiko kedaruratan, kecelakaan, bencana alam dan kondisi-kondisi lain yang membahayakan manusia. Musibah yang datang sulit diperkirakan dan sulit diprediksi, bisa terjadi kapan saja, dimana saja dan menimpa siapa saja. Karena itu kesiapsiagaan dan kewaspadaan sangat penting. Kita perlu Tim SAR yang cepat tanggap, yang militan, yang mampu memberikan pertolongan yang cepat dan tepat terhadap kondisi yang memerlukan penanganan khusus bencana tanggap darurat serta yang membahayakan manusia.
“Tantangan kita dalam menghadapi situasi kedaruratan akan semakin besar, tetapi dalam situasi apapun pelayanan SAR harus sigap dan cepat untuk menyelamatkan setiap jiwa manusia. Dimanapun, dalam situasi apapun setiap jiwa harus diselamatkan dari resiko bencana dan kedaruratan lainnya. Basarnas harus segera hadir secara cepat untuk memberikan pertolongan.”
Dalam kesempatan tersebut Presiden menegaskan empat hal, bahwa Basarnas harus :
Perbanyak inovasi dengan memanfaatkan teknologi. Teknologi SAR sudah berkembang dengan cepat dan semakin canggih yang bisa membantu memproyeksi dan menganalisa secara cepat dan akurat. Dan dengan penanganan yang lebih tepat dan lebih efektif agar dapat lebih banyak menyelamatkan korban. Karena itu Basarnas tidak boleh ketinggalan dalam hal teknologi, harus cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi SAR terkini.
Tingkatkan Kompetensi SDM.
SDM SAR harus memiliki kompetensi yang tinggi, keahlian yang relevan kebutuhan situasi saat ini dan pastikan keselamatam Tim SAR yang sedang bekerja
Perkuat Sinergi dan Kolaborasi
Kerja SAR adalah kerja terpadu dengan melibatkan Kementerian, Lembaga Pemerintah, TNI, Polri, Badan Usaha, Organisasi Kemasyarakatan dan Potensi SAR lainnya. Libatkan seluruh elemen masyarakat. Buang jauh-jauh “Ego Sektoral”. Semua harus bersinergi dalam operasi kemanusiaan.
Perkuat pencegahan, mitigasi dan antisipasi. Melakukan edukasi pelatihan-pelatihan teknis SAR secara masiv kepada masyarakat. Kita harus membangun kesadaran agar masyarakat semakin peduli dan sigap melakukan upaya preventif, terutama didaerah-daerah yang rawan bencana dan kawasan kedaruratan agar terbangun budaya SAR dan masyarakat tangguh kedaruratan.
Diakhir Presiden juga mengharapkan agar Rakernas ini melahirkan gagasan-gagasan yang inovatif, implementatif dan terobosan-terobosan penting yang dapat meningkatkan pelayanan Basarnas kepada masyarakat.(W).