Labuhanbatu, Sumatera Utara | Benuanews.com –
Muhammad Safrizal Hasibuan Mahasiswa Universitas Labuhanbatu ULB Fakultas Sains dan Teknologi Program Studi Agroteknologi melakukan survei lahan di rantauprapat terkait dengan mata kuliah pertanian berkelanjutan.
Di Indonesia saat ini pertanian kelapa sawit sangat primadona terutama kabupaten labuhanbatu, Kami selaku mahasiswa ULB Fakultas Pertanian sekaligus untuk membantu menuntaskan permasalahan masyarakat tentang tumbuhan gulma yang tumbuh di lahan masyarakat yang masih di anggap biasa tetapi memiliki efek yang sangat negatif bagi pertumbuhan tanaman sekitarnya.
Survei lahan ini dilakukan di Rantauprapat tepatnya jl. AMD kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumatera Utara pada Minggu (07/11/2021), setelah melakukan survei di beberapa lahan yang ada di rantauprapat dan benar saja telah di temui lahan yang di tumbuhi gulma Alang- Alang atau ilalang sejenis rumput berdaun tajam yang kerap menjadi gulma di lahan pertanian.
Kandungan senyawa allelopathy yang terdapat pada Alang-alang ini sangat berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan tanaman di sekitarnya, khususnya Kelapa Sawit.
Pada lahan yang kritis dengan vegetasi Alang-alang yang banyak mampu menghambat pertumbuhan, perkecambahan dan hingga kematian. Tanaman di sekitarnya akan tumbuh lebih kecil bahkan hingga layu dan mati akibat kandungan senyawa allelopathy yang di keluarkan gulma Alang-Alang.” Ujar Muhammad Safrizal Hasibuan.
Allelopathy adalah zat yang bersifat antagonis dengan hormon pertumbuhan tanaman semacam Gibrelin, Auksin, dan sitokinin. Untuk itu kami telah meneliti cara mengendalikan dan mematikan tumbuhan Gulma tersebut.
Cara pengendalian gulma Alang-Alang ini sangat mudah, ada 4 cara pengendalian gulma Alang-Alang yaitu
1. Secara manual, untuk area perkebunan kelapa sawit dengan ukuran yang tidak terlalu luas, upaya pengentasan ilalang secara manual bisa menjadi solusi yang dapat diandalkan. Kelebihan dari metode ini yaitu bersifat ramah lingkungan dan tidak memakan biaya yang cukup besar,
2. Mekanis , Secara mekanis, pemberantasan alang-alang menggunakan bantuan traktor. Alternatif lain bisa juga memanfaatkan bajak yang digerakkan oleh tenaga hewan ternak,
3. Biologis, Alang-alang tidak akan tumbuh di tempat yang tidak mendapatkan cahaya matahari yang cukup. Sehingga Anda bisa memelihara tanaman penutup tanah seperti kacang-kacangan. Keuntungan lainnya tanaman kacang-kacangan juga dapat memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kandungan nitrogen, mencegah erosi, dan menjaga kelembaban tanah.
4. Kimiawi, Karena dapat menimbulkan dampak yang serius bagi lahan budidaya, pengendalian gulma menggunakan metode kimiawi sebaiknya dipilih sebagai opsi terakhir bila cara-cara lain tidak cukup efektif. Bahan kimia yang digunakan berupa herbisida, “katanya.
Setelah melakukan survei lahan dan berbincang-bincang kepada para petani kelapa sawit terkait kondisi lahan mereka saat ini. Harapannya semoga petani dapat secepat mungkin memberantas gulma Alang-Alang yang menjadi musuh besar pertanian Indonesia pada saat ini, tutupnya.
(Tim LB)