Sepi Pembeli, Pedagang Atribut Kemerdekaan RI di Kabupaten Aceh Timur Merugi

IMG-20240807-WA0051.jpg

Aceh Timur – Benuanews.com – Dalam memperingati perayaan HUT RI ke – 79 Atribut merah putih mulai tampak di berbagai tempat di Kabupaten Aceh Timur, Mulai di gedung pemerintahan, hotel, perusahaan, rumah warga hingga pusat perbelanjaan bahkan ke kawasan pedesaan telah memasang pernak-pernik kemerdekaan itu. Meski demikian, ternyata tidak berdampak terhadap penjual musiman pernak-pernik kemerdekaan RI ke – 79 di wilayah kabupaten Aceh Timur untuk penjualan telah mengalami penurunan drastis atau cenderung kurang bergairah dan sepi pembeli.Rabu,07/08/24

Aburizal (40) misalnya, Penjual bendera yang berada di kawasan perempatan Lampu merah jalan Medan – Aceh Kota Idi Rayeuk, Ia mengatakan mengalami penurunan penjualan ,hal ini bukan baru dirasakan. Namun pasca membuka dagangannya pada 23Juli lalu hingga hari ini telah sepi pembeli seperti kurang di minati masyarakat.

“Sampai saat ini, Saya baru laku sekitar 75 lembar. Dan omset yang di dapat baru Rp, 1,5 juta rupiah. Beda dengan tahun lalu, yang terjual masih lumayan banyak” ungkapnya

Pria Langsa ini mengaku, dirinya menjual pernah-pernik kemerdekaan RI di Kabupaten Aceh Timur bukan kali pertama, namun sudah hampir 10 tahun melakoni usahanya dan tiap tahun selalu berjualan di Aceh Timur.

Ia juga mengaku, dengan kondisi seperti saat ini, pendapatannya tiap hari tidak menentu. Sebab, kadang ada pembeli dan kadang pula tidak ada sama sekali pembeli. Padahal katanya, dirinya mulai berjualan sejak pagi hingga selesai shalat Isya baru berkemas menutup jualannya. “Untuk hari ini, saya baru laku Rp, 240 ribu rupiah. Kemarin tidak ada pembeli. Kalau tahun lalu, sehari bisa laku Rp, 800 ribu rupiah. Tapi, itu tidak menentu juga. Yang jelas, pembeli bendera tahun ini mengalami penurunan. Tidak seperti tahun lalu,” jelasnya

Untuk jenis Umbul-umbul, Aburizal menjulnya bervariasi Yakni, ada yang Rp.30.000 rupiah perlembarnya. Dan ada pula Rp. 50.000 rupiah perlembar. Harga ini, sama dengan untuk bendera merah putih. Karena, tergantung lebarnya. Sementara untuk baground garuda atau hanya warna merah putih dengan panjang 10 meter dibadrol dengan harga Rp. 300. 000 rupiah hingga Rp. 400.000 rupiah perlembarnya.

Berdasarkan Pantauan awak media dilapangan, Pedagang bendera dan atribut merah putih lainnya mengaku, jika menjelang perayaan hari kemerdekaan tahun ini, omset dagangan mereka menurun drastis. Siska (35) salah seorang penjual mengaku pembeli jauh berkurang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya; “Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya ya, menurut saya mah turun. Ada lah 50 persen omset turun. Yang beli ada tapi nggak ramai kayak dulu,” ungkapnya diwaktu yang sama dan lokasi yang beda.

Penurunan penjualan atribut kemerdekaan ini kemungkinan sedikitnya pembeli tahun ini karena masih memiliki bendera dan atribut kemerdekaan tahun lalu, sehingga masyarakat pun memutuskan memakai yang sudah ada.

“Ya mungkin mereka lebih milih pakai yang lama. Saya pikir tahun ini penjualan tinggi karena menyambut acara PON Aceh – Sumut dan Pilkada yang akan berlangsung beberapa bulan lagi. Tapi ternyata enggak, justru turun. Padahal saya sudah dagang lebih awal dibanding tahun lalu,” ungkapnya.

Faktor lain disebabkan, Beberapa kenaikan bahan pokok dan bahan pangan yang berdampak pada minat beli masyarakat terhadap bahan dan kebutuhan yang sifatnya bukan bahan kebutuhan harian.
Dimana juga masyarakat dihadapkan pada penurunan angka pendapatan sehingga perputaran mata uang di masyarakat relatif kecil.*(Surya)

scroll to top