IMG_20250102_110741.jpg
Limapuluh Kota, -Benuanews Mulai “Tidak Bersahabat” nya Dinas Komunikasi dan Informasi (KOMINFO) Kabupaten Limapuluh Kota dibawah pimpinan Kepala Dinasnya, Joni Amir terkait kerjasama pemberitaan berbayar dengan wartawan yang bertugas di Luak Limopuluah (Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota) tidak saja memantik respon negatif dari puluhan wartawan Media Cetak maupun Online, namun juga dari mantan Kepala Dinas Sebelumnya, Desri Imam.
Desri yang dikenal dekat dengan wartawan itu, saat menjabat sebagai Kepala Dinas KOMINFO behasil memperjuangkan anggaran kerjasama dengan media/wartawan. Dari semula 13 buah berita/relis Pemerintah Daerah yang dibayar tiap bulannya, naik jadi 20 buah berita. Kondisi tersebut terus berlanjut hingga mantan Kadis Pendidikan itu pensiun sebagai ASN.
Tampuk kepemimpinan selanjutnya dipercayakan kepada mantan Kabag Humas Pemkab Limapuluh Kota, Joni Amir. Meski bertahan beberapa bulan, namun belakangan kabar tak mengenakan didapat puluhan wartawan di akhir tahun 2024. “Kado pahit” awal tahun 2025 didapat wartawan dari Joni Amir sebagai pemegang kekuasaan Di Dinas tersebut.
Melalui  Surat tertanggal 30 Desember 2024 yanh ditandatangani oleh Kadis KOMINFO, Joni Amir. Kerjasama dengan media atau wartawan terkait berita berbayar dari Dinas KOMINFO hanya 3 berita perbulannya.
” Dahulu awal nya juga kurang, tapi setelah Kita (saya) dilantik jadi Kadis Kominfo, kemudian melakukan lobbi ke Bupati maka Alhamdulillah berhasil dinaikkan anggaran kerjasama dengan Media,” ucap Desri di sejumlah Group WhatsApp.
Desri yang telah mengizinkan ucapnya untuk dikutip itu, juga mengaku miris dengan kondisi yang diberlakukan Dinas KOMINFO kepada wartawan sebagai mitra kerjanya.
” Tapi hanya 3 buah berita satu bulan untuk masing2 media, Itu sangat rendah sekali….
Diluar kontek nalar sehat ….,”tulisnya.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota itu juga menyayangkan wartawan sebagai mitra Pemerintah Daerah yang tidak mendapatkan perhatian dari Dinas KOMINFO.
” Kenapa wartawan selalu menjadi yang “terpinggirkan” dalam penganggaran nya dalam APBD …Padahal masih bisa ditambah dari yg sudah2….Sementara kita tahu Wartawan selalu menjadi ujung tombak oleh Bupati dalam menyampaikan informasi2 penting pada masyarakat…
Seperti tahun 2023 dan 2024 kemaren…
Kan sangat banyak sekali tu berita ttg keberhasilan dan kegiatan Bupati pada masyarakat yg sampai…saya sebagai Mantan Kadis Kominfo sangat sedih sekali mendengarkan nya.” Tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, dipotongnya anggaran kerjasama dengan media oleh Dinas KOMINFO Kabupaten Limapuluh Kota dengan cepat memantik reaksi dari wartawan. Dengan nada menyindir, Nailul “Oyon” Badri menyebut apa yang dilakukan oleh KOMINFO itu sebagai bentuk peningkatan.
” Mantap komimfo 50 kota ada peningkatan.” Tulisnya di group WA, Selasa 31 Desember 2024.
Tidak hanya Nailul, keluhan juga disampaikan oleh sejumlah wartawan lainnya terkait pemotongan kerjasama yang dilakukan. Mereka mengaku heran dengan Kinerja Joni Amir yang merupakan mantan Kabag Humas itu.
” Kami heran dengan apa yang dilakukan Dinas KOMINFO melalui Joni Amir sebagai Kepala Dinas. Berkurangnya kerjasama tentu akan berdampak minimnya pemberitaan positif terkait pembangunan dan program yang dilakukan oleh kepala Dinas,” sebut Ady, Pegi dan wartawan lainnya.
Program Kerja Sakato  Tak Akan Dapat  Dukungan
Berkurangnya atau dipotongnya kerjasama dengan media/wartawan oleh KOMINFO Kabupaten Limapuluh Kota pada tahun 2025 terkait pemberitaan diprediksi bakal berdampak pada pemberitaan Pasangan Calon (PASLON) Bupati-Wakil Bupati Limapuluh Kota peraih suara terbanyak dalam PILKADA 27 November lalu.
Sebab selama ini banyak program kerja atau berita positif terkait pembangunan yang dilakukan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terinformasikan dengan baik melalui media cetak dan media online, namun hal itu akan berbanding terbalik jika pasangan SAKATO memimpin daerah nantinya.
” Jangan hanya karena anggaran pemberitaan yang dipotong oleh KOMINFO, nantinya pemberitaan program kerja Pemerintah Daerah tidak tersebar/terinformasikan ke masyarakat,” jelas Ramadalius, Wartawan Harian Pagi Posmetro.
Ia berharap nantinya jika SAKATO selesai dilantik untuk segera memberi perhatian khusus kepada wartawan terkait kondisi itu.
” Setelah dilantik nanti, kita harapkan Bupati-Wakil Bupati Limapuluh Kota segera memberi perhatian khusus kepada wartawan terkait kondisi itu, termasuk untuk menempatkan pejabat sesuai kemampuan dan yang akan mendukung program kerja kepala daerah kedepannya.” Tutupnya. (Julian)
scroll to top