Wabup Bojonegoro, Geram karena data Covid-19 tidak singkron.

Polish_20210618_185749146.jpg

 

Bojonegoro- Menyikapi keresahan dari masyarakat terkait informasi kurang keakuratan data peningkatan jumlah terkonfirmasi Covid-19, Wakil Bupati Bojonegoro (Drs. H. Budi Irawanto, M.Pd) langsung mencocokan data pasien di RSUD Sosodoro Jatikusumo dengan data Dinas Kesehatan ternyata terdapat kurang sinkronisasi kesamaan data.

Hal ini membuat Wabup geram, beliau meminta agar semua pihak sinkron dalam pendataan jumlah yang terkonfirmasi Covid-19. Pasalnya data yang di berikan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 berbeda dengan kondisi di lapangan.

”Data adalah kunci dalam penanganan pandemi ini,” Ungakap Wakil Bupati Bojonegoro Budi Irawanto.

Menurutnya, tanpa data yang akurat, Pemkab Bojonegoro tidak bisa melakukan analisa yang benar, sehingga solusinya pun tidak tepat. Begitu pula masyarakat, Ketidakakuratan data bisa menyebabkan menurunnya tingkat kewaspadaan masyarakat terhadap pandemi.

Pihaknya, mengkhawatirkan jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 akan terus semakin bertambah, Oleh karena itu, pihaknya terus mengoptimalkan pengawasan Gugus Tugas Pemerintah Kabupaten.

“Banyak warga yang terkomfirmasi positif mempunyai riwayat perjalanan keluar kota. Hal ini harus menjadi perhatian bersama, apalagi saat ini banyak proyek Bojonegoro yang dikerjakan oleh pekerja dari luar kota sehingga harus dilakukan Swab, ” Tegas Wakil Bupati.

Pihaknya akan meminta Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk segera mungkin melakukan swab setelah dilakukan tracking terhadap masyarakat yang memiliki riwayat kontak dengan pasien yang terkonfirmasi positif dan masyarakat yang mempunyai riwayat keluar kota.

Selain itu, pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker, dan menghindari kerumunan. Melalui cara – cara ini, Wabup berharap Bojonegoro bisa menekan jumlah penyebaran virus Covid-19.

scroll to top