Sungai Penuh.(Benuanews.com)-Aksi unjuk rasa didepan Kejaksaan negeri sungai penuh Nyaris baku hantam, peserta aksi diduga dipukul seseorang dari dalam lingkungan kantor kejaksaan berinisial B.Rabu 25 Juni 2025.
Aksi unjuk rasa gabungan lembaga sosial masyarakat (LSM) dari sungai penuh dan kabupaten Kerinci awalnya berlangsung Damai.
Aksi tersebut menyoroti dugaan korupsi yang dilakukan oleh Kepala Desa Pelayang Raya terkait penyelewengan Dana Desa dan Alokasi Dana Desa (ADD.
Demo ini lanjutan aksi sebelumnya yang berlangsung hampir dua minggu lalu, saat itu Kasi Intel Kejari Sungai Penuh berjanji akan menindaklanjuti laporan dalam kurun waktu tersebut. Namun hingga saat ini, menurut para aktivis, belum ada tindakan nyata yang terlihat.
Unjuk rasa memanas dan nyaris baku hantam,saat massa aksi tidak diizinkan memasuki halaman kantor Kejari. Para demonstran yang tertahan di depan gerbang kantor tiba-tiba dikejutkan dengan aksi dugaan pemukulan terhadap salah seorang peserta aksi bernama Hendri, yang di duga dilakukan oleh seseorang dari dalam lingkungan kantor kejaksaan berinisial B.
Orator Aksi meneriakan dengan lantang “Kami datang dengan damai, tidak anarkis, tapi kenapa justru kami diperlakukan kasar?” dan mengecam pemukulan tersebut.
Insiden itu langsung menyulut emosi massa. Kericuhan sempat nyaris pecah ketika rekan-rekan korban mendorong barikade pagar dan meminta penjelasan dari pihak kejaksaan. Aparat keamanan yang berjaga sigap turun tangan untuk meredam situasi dan meminta para pendemo menahan diri agar tidak terprovokasi lebih jauh.
“Kami mohon kepada semua pihak, tetap tenang dan jangan terprovokasi. Proses hukum harus tetap kita hormati,” ujar salah satu personel kepolisian di lokasi.
Aksi demonstrasi ini sendiri merupakan bentuk desakan dari elemen masyarakat sipil agar Kejari Sungai Penuh serius dan transparan dalam menangani berbagai kasus dugaan korupsi yang tengah ditangani.
(Khairil)