Unit PPA Polresta Mataram Gaungkan Kampanye Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak

IMG-20250726-WA0040.jpg

Mataram NTB benuanews.com – Suara lantang menolak kekerasan terhadap perempuan dan anak menggema di Lapangan Apel Mapolresta Mataram, Sabtu (26/07/2025). Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polresta Mataram menggelar kampanye bertajuk “Rise and Speak – Berani Bicara, Selamatkan Sesama” sebagai bentuk ajakan kepada seluruh elemen masyarakat untuk bangkit dan melawan kekerasan dalam bentuk apa pun.

Kampanye ini tidak hanya menjadi simbol komitmen aparat penegak hukum dalam melindungi kelompok rentan, tapi juga menjadi pemantik kesadaran bahwa keberanian untuk berbicara bisa menyelamatkan banyak nyawa.

“Ini bukan hanya tugas aparat, ini tugas kita semua. Masyarakat harus berani bersuara ketika melihat atau mengalami kekerasan, khususnya terhadap perempuan dan anak,” tegas Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Regi Halili S.Tr.K., S.I.K., melalui Kanit PPA, Iptu Eko Ari Prastya, SH., usai kegiatan berlangsung.

Dalam penjelasannya, Iptu Eko menyampaikan bahwa “Rise and Speak” bukan sekadar slogan, melainkan gerakan moral yang menuntut keberanian untuk melawan ketidakadilan.

“‘Bangkit dan berbicara’ itu maknanya dalam. Kita dorong masyarakat, terutama kelompok rentan, agar tidak takut melapor. Dengan berani bicara, kita bisa selamatkan diri dan orang lain,” jelasnya.

Tiga makna penting dalam kampanye tersebut turut disoroti:

1. Bangkit – Seruan untuk tidak lagi diam menghadapi kekerasan dan ketidakadilan.

2. Berbicara – Mendorong keberanian menyuarakan pengalaman atau kekhawatiran demi menciptakan ruang aman.

3. Selamatkan Sesama – Tindakan kecil dengan dampak besar; satu suara bisa jadi penyelamat bagi banyak jiwa.

Iptu Eko menekankan, kampanye ini juga bertujuan menciptakan ruang aman untuk berbagi, meningkatkan kesadaran sosial, dan menggerakkan aksi nyata dalam pencegahan kekerasan.

“Kami ingin masyarakat tahu bahwa mereka tidak sendirian. Laporkan, dan kami siap melindungi. Semakin banyak yang bersuara, semakin sempit ruang pelaku kekerasan,” ujarnya.

Pihak Polresta Mataram berharap gerakan “Rise and Speak” dapat disuarakan secara masif hingga ke lingkungan RT dan dusun-dusun, sebagai upaya menciptakan ekosistem sosial yang bebas dari kekerasan, khususnya bagi perempuan, anak, dan kelompok rentan lainnya.

Kampanye ini menjadi bukti bahwa keberanian berbicara adalah langkah awal menciptakan perubahan besar. Suarakan kebenaran, karena diam bukan pilihan saat ketidakadilan masih terjadi di sekitar kita. (Dv)

scroll to top