Tumpukan Sampah Mengapung di
Sungai Batang Arau KMPBA Turun Tangan

IMG-20220615-WA0047.jpg

Padang, Benuanews.com,- Tumpukan sampah tampak mengapung di
Sungai Batang Arau, Kota Padang. Pasalnya, sampah tersebut mengganggu pemandangan warga sekitar dan pengunjung Sungai Batang Arau.

Banyaknya sampah yang mengapung di sepanjang sungai Batang Arau tak sejalan dengan usaha Pemerintah Kota (Pemko) Padang dalam menciptakan muara ini menjadi tempat obyek wisata yang tentu dapat meningkatkan taraf hidup warga yang berada di sepanjang Sungai Batang Arau.

Koordinator Koalisi Masyarakat Peduli Batang Arau (KMPBA) Miko Kamal mengatakan, sampah telah menjadi permasalahan yang tak terselesaikan dari dahulu di Kota Padang. Walau telah berganti kepala daerah, sampah tetap menjadi momok yang tak teratasi hingga saat ini.

“Yang saya tahu, sewaktu Padang di pimpin wali Kota Syahrul Ujud, sampah dapat ditangani dengan baik. Selain itu, di era beliau komitmen penegakan hukum terhadap warga yang membuang sampah sembarangan jelas. Pasca kepemimpinan beliau, tidak ada kepala daerah yang komitmen dalam penanggulangan sampah dan komitmen menjalankan hukum terhadap pelaku yang membuang sampah sembarangan. Alhasil hingga saat ini warga tidak takut membuang sampah sembarangan, karena tidak ada tindakan hukum,” katanya, saat melihat secara langsung sampah yang mengapung di sepanjang sungai Batang Arau. Rabu (15/6).

Ia menyayangkan sampah yang ada di sungai Batang Arau telah berada pada kondisi yang sangat menggenaskan. Oleh karena itu, Miko Kamal meminta pemerintah dan warga peduli dan berusaha memperbaiki keadaan yang buruk di Sungai Batang Arau.

“Semua harus bekerja sama dalam memperbaiki keadaan ini. Intansi pemerintah, warga harus bergandengan tangan dalam menyelesaikannya,” tambahnya.

Lebih lanjut, Miko Kamal menjelaskan, warga bisa menuntut pemerintah demi tercipta lingkungan yang bersih. Selain itu, mendorong pemerintah untuk dapat menegakan hukum terhadap pelanggar yang membuang sampah secara sembarangan.

“Warga bisa melakukan tuntutan kepada pemerintah jika tidak bisa menciptakan lingkungan yang bersih. Tetapi warga harus sadar, jika melanggar, akan menerima sanksi hukum yang tegas,” tambahnya.

Selanjutnya, pihaknya akan memeriksa alokasi dana dari pemerintah untuk penanganan sampah yang ada di sepanjang Sungai Batang Arau.

“Kita akan melakukan pemeriksaan terhadap alokasi dana yang di anggarkan untuk penanganan sampah. Jika alokasi dananya tidak masuk akal, maka akan kita tuntut,” tutupnya.

Lurah Batang Arau, Kecamatan Padang Selatan Barma Heri, kalau dari kelurahan
sudah ada sosialisasi dari warga dan sudah diperingati oleh warga untuk membuang sampah pada tempatnya.

Disebutkannya, debit sampah yang terlalu besar yang disebabkan sampah kiriman dan sudah ada petugas sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), namun hanya dua orang petugas dengan debit sampah yang banyak maka tidak berhasil.

“Kami dulu juga sudah minta bantu kepada DLH, untuk membuat jaring yang di kawasan seberang Padang, jadi kita kasih jaring-jaring sampah,karena masalah biaya sehingga belum terpecahkan,”ujarnya.

Salah seorang tokoh masyarakat setempat yakninya Bunda Wati, berharap agar sungai seperti sedia kala.

“Dulu sungai ini bersih namun, karena ada sampah kiriman maka sungai Batang Arau menjadi tercemar,”ujarannya.

scroll to top