TMMD ke 109 Wujudkan Mimpi Jadi Kenyataan

WhatsApp-Image-2020-10-22-at-12.09.21.jpeg

Pandeglang (benuanews.com) —  Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 109 telah ditutup serentak di seluruh wilayah Indonesia pada 21 Oktober 2020 kemarin. Terdapat empat wilayah yang mengikuti TMMD ke 109 di Kodam Siliwangi yaitu Kodim 0621 Bogor, Kodim 0612 Tasikmalaya, Kodim 0616 Indramayu dan Kodim 0601 Pandeglang.

Pantauan tim Kodam Siliwangi, untuk di wilayah Kodim 0601/Pandeglang sendiri telah berhasil membangun Jalan setapak membelah hutan yang dulu hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki. Kini kendaraan roda dua maupun roda empat bisa melaju di atasnya.

Padahal di ujung hutan itu ada sekitar 300 kepala keluarga (KK) atau hampir seribu jiwa tinggal di tiga (3) desa yakni desa Patia, Babakan Keusik dan Desa Pisir Gadung yang saat itu masih terisolir oleh lebatnya hutan. Sementara itu, untuk akses ke Kecamatan Patia sendiri berjarak kurang lebih sekitar empat (4) Kilometer dari ketiga desa tersebut.

Sementara, saat mereka ingin ke pergi ke kecamatan atau berkunjung ke sanak famili untuk belanja karena adanya keperluan se hari-hari, seperti sekolah, mengikuti pengajian, berobat ke puskesmas, dagang dan menjual hasil bumi. Masyarakat dari ketiga desa itu sulit untuk melakukannya. Kondisi jauh membuat warga harus merogoh kocek biaya ekstra besar untuk transportasi perjalanan yang harus memutar agar sampai tujuan di kecamatan.

Pembukaan poros jalan baru sepanjang 3.340 m dengan lebar delapan (8) meter dilaksanakan selama satu bulan penuh oleh para prajurit Kodam III/Siliwangi dari Batalyon 320/BP, Kodim 0601/Pandeglang dengan dibantu prajurit TNI AL dari Lanal Serang. Selain itu, aparat kepolisian beserta masyarakat setempat bahu membahu tak kenal lelah membuat jalan setapak agar bisa diakses. Kelelahan serta semua sumber daya dicurahkan untuk kepentingan rakyat terbayar sudah dengan terbukanya hutan belantara yan membentang demi mewujudkan mimpi masyarakat agar bisa hidup lebih baik dan sejahtera.

Kebahagian itu terpancar dari wajah Yanto (45) salah seorang pedagang baso keliling warga Babakan Cikeusik yang setiap hari berkeliling menyusuri jalan desa untuk berjualan dengan menggunakan sepeda motor. Menurut Yanto, setelah dibuka akses jalan dari Desa Patia hingga Desa Pasir Gadung, ia berjualan tidak perlu berputar jauh, tetapi kata Yanto dia bisa menggunakan jalan yang baru dibangun oleh TNI kareba lebih nyaman untuk berjualan.

Yanto menceritakan, kehadiran TNI tentu membawa berkah karena berkat jalan tembus yang dibuka melalui TMMD, ia bisa mendapatkanbkeutungan lebih dibanding sebelumnya.

“Saya pulang kerumah dagangan habis, uang yang dibawa juga lebih banyak,”ucap Yanto dengan nada tersedu-sedu.

Hal yang sama dikatakan, Siswa SMK Iptek Patia Siti Nurfadilah salah satu warga Desa Babakan Keyang. Dua bulan lalu, dalam benak Siti, dia setiap hari harus berjuang melawan lebatnya hutan dan terjalnya jalan setapak saat pergi ke sekolah. Kata Siti, tak berani untuk pergi ke sekolah sendirian karena medan jalan yang dilalui cukup berat dan membahayakan keselamatan jiwa. Semangat yang kuat, tak menyurutkan Siti untuk menimba ilmu guna meraih cita-citanya.

Siti menceritakan puluhan anak di kapungnya setiap hari harus berjuang keras untuk bisa pergi ke sekolah. Kini rasa takut dan kekhawatiran dari para pelajar itu sirna sudah, berganti dengan senang karena jalan yang diinjak dan dilaluinya tidak seram lagi. Mereka bisa bercanda dan tertawa lepas saat pergi dan pulang sekolah, walau harus bercucur keringat akibat berjalan kaki.

Sementara itu, Tokoh Masyarakat Patia, H. Sardi (52) tahun membenarkan jalan yang membentang 3,4 tersebut berkat keringat dari TNI. Sardi tak membayangkan bakal ada jalan tembus yang bisa membelah hutan menghubungkan Desa Patia, Desa Babakan Cikeusik dan Desa Pasir Gadung.

Menurut Sardi, Pemerintah daerah dan juga masyarakat bingung harus darimana memulai membangun desa terutama membuka daerah-daerah yang terisolir. Kata Sardi, saat itu beberapa desa di kecamatan Patia belum terhubung jalan satu dengan lainnya karena terhalang perkebunan dan hutan.

Selama ini warga ketiga desa jika ingin ke kota atau ke Desa patia harus menggunakan kendaran dengan berputar tiga kali lebih jauh dengan waktu tempuh 65 menit hingga 90 menit. Tetapi dengan adanya TMMD ke 109 Kodim 0601 Pandeglang mereka hanya butuh waktu 15 menit menyusuri jalan tembus yang baru selesai dibuat TNI.

“TNI memang hebat hanya butuh waktu 30 hari kesulitan masyarakat bisa langsung teratasi, dan mimpi masyarakat jadi kenyataan dengan adanya program TMMD,” jelas Sardi.

Di tempat terpisah, Camat Patia Cecep Rohman
Sangat berterimakasih kepada TNI melalui program TMMD ke 109 di Kecamatan Patia. Cecep menyebut TNI telah membuka jalan baru dari jalan setapak menjadi jalan lebar. Kata Cecep, walaupun belum beraspal hanya baru pengerasan dengan batu kerikil tapi sudah cukup untuk membantu kesulitan masyarakat yang selama ini dialami akibat masih terisolasi.

Cecep menjelaskan sebenarnya pemerintah daerah sudah mempunyai rencana untuk membuka akses jalan di wilayahnya. Namun, kata Cecep hal itu terkendala dengan sumber daya termasuk anggaranm Akibat tidak ada akses jalan yang dekat, warga tersebut lebih banyak melakukan aktivitas sosial ekonomi dengan warga kecamatan tetangga di Kecamatan Cipicung.

Kesulitan yang dihadapi Pemda dalam membuka jalan diantaranya dalam membebaskan lahan untuk keperluan jalan baru. Jarak jalan yang akan dibuka sepanjang 3.4 kilometer terdiri dari 300 an pemilik lahan.

“Pemerintah Daerah belum sanggup untuk merealisasikannya.Kesulitan itu kemudian dicoba untuk didiskusikan dengan pemerintah kabupaten dan dinas terkait, salah satunya ide datang dari Dandim untuk dimasukan kedalam program TMMD.”tutur Cecep.

Setelah itu, harapan ribuan masyarakat bisa terealisasi melalui TMMD ke 109 yang dilaksanaka pada 22 September sampai 21 Oktober 2020. Kata Cecep, jalan tembus tersebut nantinya akan menjadi jalan poros yang strategis untuk pengembangan wilayah, terutama setelah terbangunnya jalan Tol Serang-Panimbang yang keluar masuknya di Kecamatan Patia.

“Keberadaan jalan tembus jelas makin penting.”ucap Cecep.

Sementara itu, Dansatgas TMMD Dandim 0601/Pandeglang Letkol Kav Dedi Setiadi mengatakan warga masyarakat merindukan perubahan di wilayahnya, namun terkukung oleh banyak masalah ketidak berdayaan. Untuk itu, kata Dedi, melalui program TMMD Kodim 0601/Pandeglang berupaya untuk membantu memecahkan dan memberi jalan keluar.

“Walaupun sudah mencapai target 100 peresen dari sasaran yang diprogramkan. Hasil ini akan dilanjutkan melalui TMMD Imbangan pada tahun anggaran 2021. Kita akan perkeras dan perlebar bahu jalannya hingga tersambung dengan jalan di Kecamatan Cikupa.”kata Dedi Setiadi.

Dedi berharap nantinya jalan yang dibangun melalui TMMD statusnya bisa meningkat menjadi jalan Provinsi. Kata Dedi, setelah statusnya meningkat nantinya secara rutin bisa mendapat pemeliharaan dari APBD Provinsi Banten.

Masih kata Dedi, pihaknya meyakini bahwa TMMD merupakan sarana TNI mendekatkan diri dengan rakyat. Menurut Dedi, adanya TMMD TNI bisa hadir ditengah-tengah rakyat, berkarya bersama rakyat dan membangun kemanunggalan dengan rakyat.

“Pogram TMMD tidak boleh berhenti, perlu terus bersambung dan berlanjut dengan sasaran-sasaran realistik atas kebutuhan mendasar masyarakat. TMMD sebagai program solutif sekaligus menguatkan sinerjitas aparatur negara, dan kemanunggalan TNI dengan Rakyat.”ucap Dedi.

Kontributor : Aguh

scroll to top