Tingkatkan Layanan Kesehatan, Pemkab Bojonegoro Launching Aplikasi Kegawatdaruratan Safety Center

IMG-20211125-WA0022-1.jpg

Bojonegoro, benuanews.com – Sebagai langkah meningkatkan akses pelayanan kesehatan kegawatdaruratan terpadu, Pemkab Bojonegoro me-launching aplikasi Bojonegoro Safety Center (BOOSTER) 119. Acara launcing digelar di Pendopo Malowopati, Kamis (25/11/2021).

Layanan kegawatdaruratan terpadu sangat diperlukan masyarakat, sebagai langkah antisipasi adanya kondisi darurat. Diantaranya akibat kecelakaan atau bencana alam.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro Ani Pudjiningrum menjelaskan, pada 2020 angka kecelakaan di Kabupaten Bojonegoro sebanyak 816 kejadian. Pertimbangan lain harus adanya publik safety Center (PSC) secara geografis wilayah Bojonegoro merupakan wilayah yang rawan bencana.

“Seperti banjir, tanah longsor, puting beliung dan lain-lain,” ucapnya.

Ani Pudjiningrum menambahkan bahwa maka perlu adanya penanganan yang cepat dan tepat serta respon time yang akurat untuk mencegah keparahan atau fatalitas. Selain itu pelayanan terpadu kegawatdaruratan sistem pelayanan BOOSTER 119 memanfaatkan teknologi informasi mudah diakses. Yaitu smart PSC 119 dan radio medik sebagai sarana komunikasi yang terhubung di 10 rumah sakit dan puskesmas, serta aplikasi emergency button Booster 119 melalui smartphone dengan cara mendownload aplikasi di Play Store.

“Masyarakat juga dapat menghubungi call center BOOSTER 119 di nomor 081132277119,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah dalam arahannya menyampaikan kebanggan dan apresiasi yang sangat tinggi dengan adanya apliaksi publik safety Center (PSC). Karena masyarakat Bojonegoro bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang cepat dan tepat. Namun Bupati mengingatkan, terdapat beberapa hal perlu diantisipasi oleh dinas terkait adalah bagaimana mengelola dan menjaga sistem terkoneksi dengan baik.

“Setidaknya masyarakat dapat respon cepat saat menghubungi aplikasi kegawatdaruratan tersebut,” tuturnya.

Bupati Anna juga mengimbau adanya evaluasi berkala setiap bulan untuk mengetahui apa kekurangan dan kelebihan pelayanan kesehatan tersebut. “Agar dapat diperbaiki dan ditingkatkan melalui pelayanan kesehatan kegawatdaruratan terpadu di Kabupaten Bojonegoro,” pungkas Bupati. (Jion/red).

scroll to top