Terkait Baku Hantam di Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Langkisau Pessel, 13 Karyawan di Periksa.

IMG-20211129-WA0014.jpg

Pessel, Benuanews – Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat, telah melakukan pemeriksaan terhadap Karyawan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Langkisau terkait terjadinya baku hantam dalam video yang sempat viral beberapa hari lalu di daerah itu.

Kepala Inspektorat Pesisir Selatan, Rusdianto mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan kepada 13 orang karyawan di Kantor Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) air minum tersebut.

“Ya, sebanyak 13 karyawan telah kami periksa. Pemeriksaan itu kita mulai dalam minggu kemarin,” kata Rusdianto, Senin (29/11).

Dikatakanya, pemeriksaan itu dilakukan oleh tim audit khusus. Namun, Rusdianto belum bisa menguraikan di bidang apa dan sanksi – sanksi yang bakal diberikan kepada oknum yang terlibat tersebut.

“Tunggu dulu ya, hasilnya belum. Karena tim audit sedang membuat kesimpulan,” katanya.

Berita sebelumnya, sesama Karyawan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Langkisau, Kabupaten Pesisir Selatan, baku hantam.

Perkelahian itu heboh dimedia sosial dan beredar Videonya berdurasi 2 menit 13 detik yang diunggah sejumlah group WhatsApp seperti Kabar Pessel, FKP-Pessel dan Dabuo ombak pasisie.

Salah seorang Karyawan PDAM Tirta Langkisau Pessel yang enggan disebutkan namanya membenarkan adanya perkelahian sesama karyawan pada bidang distribusi yang terjadi pada senin (15/11/2021) lalu sekitar pukul 15.30 WIB di daerah itu.

Ia mengatakan, memang ada permasalahan di PDAM namum tidak terlalu fatal

Menurutnya, ada beberapa orang anggota (karyawan) yang kesal atau segelintir sakit hati diduga kepada Pejabat sementara (Pjs) direktur PDAM Tirta Langkisau yang sekarang ini. Kemudian ditambah belum ada kejelasan dilantiknya Direktur PDAM di daerah itu.

“Tapi sekarang angota yang berkelahi itu sudah damai dan telah menyadari masing – masing,”kata dia, Jumat (19/11).

Terlihat di rekaman video yang menampilkan sesama karyawan PDAM Tirta Langkisau terlibat baku hantam.

Di awal video tersebut memperlihatkan seorang wanita sedang menangis dan tidak diketahui penyebabnya. Dan suasana di kantor PDAM tampak ramai dan terlihat histeris.

Kemudian tiba-tiba datang seorang pria yang masih berpakaian baju dinas PDAM Tirta Langkisau hendak masuk ke dalam ruangan wanita yang menangis tadi, dan dicegat oleh seorang laki-laki yang berada di pintu masuk ruangan tersebut.

Di saat itu lah pemukulan terjadi. Dan tampak beberapa orang juga ikut memukul pria tersebut.

Kemudian beberapa pegawai wanita berteriak histeris dan juga berusaha melerai perkelahian tersebut. Suasana di kantor tersebut pun pecah dan mencekam.

Sementara itu, Pejabat sementara (Pjs) Direktur PDAM Tirta Langkisau, Hellen membenarkan peristiwa baku hantam tersebut.

Dikatakanya, peristiwa itu terjadi pada rapat pembahasan dan penyusunan anggaran Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Langkisau tahun 2022.

“Saat ini terjadi masa transisi pergantian direktur PDAM Tirta Langkisau dimana Herman Budiarto terpilih sebagai direktur terpilih,” kata dia.

Ia mengatakan, dalam penyusunan RAK tersebut, harus diketahui oleh Direktur PDAM yang terpilih, dalam hal ini adalah Herman Budiarto.

“Tentu wajar kami hadirkan, karena beliau Direktur PDAM terpilih,”ujarnya.

Namun, lanjut dia mengatakan, bahwa kehadiran Herman Budiarto tidak disambut baik dan respons positif oleh beberapa karyawan dan mempertanyakan alasan pria tersebut ikut dalam rapat.

“Waktu itu Herman Budiarto sudah meninggalkan ruang rapat, sementara saya masih di sana. Bahkan, ruang kerjanya disegel,” ungkap Hellen.

Meski demikian, masalah tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan dan internal manajemen PDAM Tirta Langkisau.

Sesuai aturan, kata dia, jika seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) pindah ke instansi lain harus melalui pertimbangan dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN).

“Maka hingga saat ini kepindahan dia ke PDAM masih menunggu pertimbangan BKN,”ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Pessel, Mawardi Roska dihubungi menyampaikan terkait hal itu hanya persoalan internal di PDAM, bahwa ada pegawai yang cres dengan emosi yang tak terkendali.

“Saya telah menelpon Pjs Direktur PDAM, itu hanya persoalan internal dan telah selesai,” katanya.(MW)

scroll to top