Mojokerto.- Kabupaten Mojokerto-prpinsi Jawa timur, yang dulunya sebagai pusat kerajaan besar Majapahit, memiliki banyak peninggalan purbakala dan warisan yang di antaranya Candi dan situs lainya.
Karena saat ini masih musim pandemi Covid-19, maka pihak pengelola Tempat bersejarah tersebut saat ini masih membatasi pengunjung, lebih tepatnya tutup mulai tanggal 21 Juni sampai 2 Juli 2021.
Waktu ditemui awak media, menurut keterangan salah satu pengelola candi Bajang Ratu yang ada di wilayah Trowulan, saat ini tidak ada kegiatan wisatawan yang berkunjung ke candi, karena masih rawan Covid-19, Ujarnya. (27/06/2021).
Candi Bajang ratu di ambil dari kata Bajang (bhs.Jawa) yang berarti (kecil) dan Ratu yang berarti (Raja), dari dua kata tersebut yang berarti Ratu Bajang (Raja kecil),
Dari kesimpulan tersebut warga sekitar menganggap candi bajang ratu adalah tempat pendarmaan raja yg pada masa itu masih tergolong masih usia muda.
Candi bajang ratu terletak di desa Temon kecamatan Trowulan, lokasinya di area yg luas dan terawat yg membuat para wisatawan betah untuk menikmati keindahanan alamnya.
” Sekarang sepi gak ada wisatawan lokal maupun dari luar yang datang berkunjung, semenjak ada wabah virus Covid-19, ucapnya.
Dari beberapa pedagang makanan di area candi juga mengatakan bahwa candi dan cagar budaya tersebut sementara di tutup terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang di karenakan melonjaknya kasus Covid-19 di Mojokerto, tandasnya
Harapan dari pengelola dan para pedagang di area, kasus Covid -19 segera turun dan tempat wisata serta cagar budaya segera di buka kembali.(kan)