Padang, Benuanews.com,- Sungguh malang nasib Dafa (9) siswa kelas 3 SD 31 Pasie Nan Tigo. Karena orang tuanya miskin, dirinya jadi tidak bisa berobat ke rumah sakit.
Dafa, adalah anak pasangan suami istri Andri dan Leni. Ayahnya bekerja sebagai nelayan, sedangkan ibunya bekerja serabutan sebagai buruh cuci dari rumah ke rumah. Tapi sejak Dafa sakit, ibunya sudah tidak bekerja lagi. Sebab waktunya habis untuk mengurus anaknya Dafa.
“Sakit Dafa sudah memasuki Minggu ke 3 pak” ujar Leni memulai ceritanya. Awalnya Dafa bermain bola di lapangan bola tengah hari jam 1 siang. Habis main bola malamnya Dafa mengalami demam panas tinggi.
Sampai pagi panasnya nggak turun-turun. Lalu Dafa mengalami steap kejang kejang, kepalanya sakit rasanya mau pecah, katanya dan matanya liar. Kemudian Andri dan Leni membawa Dafa ke Puskesmas Lubuk Buaya. Tapi karena sakit Dafa cukup serius, maka dokter merujuk Dafa ke Rumah Sakit Dr M.Jamil Padang.
Kemudian Dafa di cek, ternyata positif covid, kata dokter. Dokter kemudian menyarankan Dafa di isolasi, tapi keluarganya tidak mau, dan akhirnya Dafa dibawa pulang.
Karena tidak mendapat obat, sakit Dafa semaki menjadi. Tiap berapa menit sekali Dafa selalu mengalami kejang-kejang. Berbagai macam pengobatan alternatif diupayakan oleh suami istri ini. Mulai dari Bedah ayam, bekam dll.
Karena tidak ada perobahan, akhirnya Andri dan Leni kembali membawa Dafa ke Rumah Sakit Nelly. Akan tetapi karena peralatan tidak lengkap, Dafa dirujuk ke RS Hermina. Di sini, Dafa diperiksa oleh dokter dan dokter mengatakan kalau kejang-kejangnya terjadi akibat benturan di kepala bagian belakangnya.
Dokter kemudian menyarankan Dafa untuk menjalani CT Scan dengan membayar 1,8 juta. Karena tidak memiliki uang sebanyak itu, maka Andri kembali membawa pulang Dafa. Seharusnya hal ini tidak perlu terjadi seandainya RS Hermina mempunyai rasa perikemanusiaan. Seharus pasien ditangani dulu baru uang belakangan.
Akhirnya Dafa kembali dibawa pulang dan menjalani perawatan seadanya sampai sekarang.
Sementara itu Ketua RT 01 RW 3 Zubaedah mengatakan, sangat menyesali atas sikap Rumah Sakit Hermina dalam melayani pasien. “Padahal kita Kartu Indonesia Sehat darurat. Tapi pihak mau terima, mereka minta BPJS yang masih berlaku” ujar Zubaedah.
Zubaedah berharap kepada para dermawan yang punya kelebihan rezeki, agar dapat kiranya membantu biaya pengobatan Dafa. Bagi yang ingin berdonasi silakan menghubungi no hp 083180407708 (Leni) atau hubungi Ketua RT 01 RW 03 Kelurahan Pasie Nan Tigo ibu Zubaedah no hp 085274004775.
(Marlim)