Tadarus rutin santri warga binaan lapas suliki bersama kalapas, kamesworo.

IMG-20230302-WA0000.jpg

Limapuluh Kota -Benuanews.com Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Suliki, Kabupaten lima puluh kota, Sumatera Barat, sebagai lapas pertama di sumatera barat yang menerapkan pembinaan berbasis pesantren, mayoritas semua warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas Suliki beragama Muslim, Lapas Berbasis Pondok Pesantren yang bernama Pondok Pesantren Al-Inabah Lapas Suliki.

Bukan hanya sekedar program pembinaan saja, implementasinyapun terus digencarkan dan di dukung oleh semua pihak khususnya pemerintah daerah kabupaten lima puluh kota beserta beberapa Lembaga dan instansi yang terlibat.

Seperti halnya kegiatan rutin yaitu Tadarus atau membaca Al-Qur’an merupakan kegiatan yang dianjurkan bagi umat muslim. Tadarus Al-Quran adalah sebuah kegiatan membaca, mempelajari, memahami, dan mengkaji secara bersama-sama. Pada dasarnya tadarus Al-Quran adalah ibadah yang tidak terikat waktu tertentu, setiap orang yang memperbanyak tadarus Al-Quran akan mendapat faedah tersendiri. Oleh karena itu, Lapas Kelas III Suliki Rutin gelar majelis tadarus bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan pegawai.

Bertempat di Mushola Al-Inabah Lapas Suliki, kegiatan tersebut diikuti langsung oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Suliki, Kamesworo, serta Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Pelaksanaan program tadarus rutin ini sebagai bentuk terjalinnya kekeluargaan dan silaturahmi antar WBP dengan tujuan agar mendapat ketenangan spiritual dalam menjalani masa tahanan di lapas suliki, dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi ketika bebas nanti.(Julian)

scroll to top