MUARO JAMBI.(Benuanews.com)-Sungai yang sedianya untuk kebutuhan warga sehari-hari kini hanya tinggal kenangan,sungai tercemar tidak bisa digunakan warga untuk keperluan sehari-hari.
Heboh video viral dan photo pencemaran sungai di wilayah tanjung lebar Muaro Jambi, sungai tersebut berwarna hitam dan tidak bisa digunakan masyarakat banyak untuk keperluan sehari-hari.
Kepala desa Tanjung Lebar Rustam effendi mengatakan” Ini kondisi sungai kandang yang melewati unit 15,18,7,8 dan desa tanjung lebar kabupaten Muaro Jambi sungai kandang tersebut adalah salah satu tempat mata pencarian dari warga desa tanjung lebar yang masih di domisili oleh sad (suku anak dalam).
Semenjak terpilihnya saya sebagai kepala desa periode tahun 2016 sampai sekarang pemdes tanjung lebar telah membuat peraturan sehingga aman dari setrum dan racun ikan dan bersyukur ikannya banyak sehingga para pemancing dan pencari ikan dengan cara yg benar berhasil”ujar kades
Terutama warga desa tanjung lebar banyak yg menggantungkan hidup di sungai tersebut,dan juga peraturan yang di buat oleh pemdes tanjung lebar di rasakan langsung oleh desa tetangga seperti desa muara Bahar kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan
Karna sungai kandang tersebut tempat mandi,dan juga airnya di konsumsi oleh masyarakat
Tapi yang sangat di sayangkan sungai terjaga dari setrum dan racun ikan malah limbah yang datang.
Selama ini sudah beberapa kali mencemari sungai dengan keadaan airnya hitam pekat yang di duga dari perusahaan yang ada di hulu sungai yaitu PT asiatik persada atau BSU yang ijin operasional ada di batang hari, bahaya atau tidaknya limbah tersebut tetap merugikan masyarakat kami dan merusak atau menggangu ekosistem yg ada di dalamnya dan masyarakat yg menggantungkan hidup dari sungai tersebut .
Warga mengharapkan perhatian pemerintah kabupaten muaro jambi dan kabupaten batang hari ,biar warga bisa kembali menggunakan air seperti sedia kala,saya selaku kades sudah menyampaikan keluhan warga ke wakil bupati muaro jambi dan kadis lingkungan hidup muaro jambi namun belom ada tanggapannya”pungkas Kades tanjung lebar (Ardi)