Sosialisasi Tanam Padi Organik di Persawahan Sepanjang Jalan Labuah Luruh Nagari Padang Tarok

WhatsApp-Image-2021-11-02-at-20.15.28.jpeg

AGAM (BENUANEWS.COM) masyarakat di Jorong Baruah Kanagarian Padang Tarok kedatangan tamu dari Kelompok Tani Super Organik Univesitas Andalas. Kedatangan mereka dalam rangka sosialisasi penanaman padi organik di daerah pesawahan sepanjang jalur jalan labuah luruh (Jln. Raya Bukittinggi – Payakumbuh). Dalam sosialisasi itu juga tampak tokoh masyarakat Padang Tarok Bapak Zulrefli Dt. Pamuncak Majo Lelo yang lebih akrab dipanggil Nyiakdatuak Muncak memantau kegiatan adik-adik mahasiswa UNAND. (2/11/2021)

Nyiakdatuak Muncak sangat apresiatif atas kegiatan sosialisasi tanaman organik di Padang Tarok. Menurut beliau, “Tingginya tren hidup sehat dan semakin terbukanya bangsa pasar untuk hasil pertanian organik, tentu hal ini harus mendapat perhatian dan dukungan dari kita semua. Apalagi sebagian besar penduduk kita di Agam ini adalah petani. Disamping itu dengan adanya sosialisasi tanaman organik ini juga mampu membuat suatu perubahan dalam rangka melakukan peremajaan lahan secara massive atas pertanian dan perkebunan yang ada di daerah kita.” Dan bahkan beliau juga berharap dengan adanya sosialisasi tanaman organik ini mampu membangun masyarakat kita dengan pola hidup sehat dan membentuk sebuah pola pertanian yang subur secara alami serta berkelanjutan.

Pertanian organik adalah sistem budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintesis. Tidak hanya karena bernilai ekonomis tinggi, pertanian organik penting untuk perbaikan ekosistem pertanian yang kian rusak terpapar bahan sintetik atau kimiawi seperti pestisida, kadang juga mampu membuat tanah tidak gembur lagi.

Nyiakdatuak Muncak juga berharap sosialisasi tanaman organik ini terus dapat dilakukan secara berkelanjutan dan juga didukung oleh pemerintah daerah kita. Dan petani kita harus terus didampingi dan diberikan pemberdayaan sadar hidup sehat dan subur alami tanpa memiliki rasa ketergantungan terhadap bahan-bahan pertanian kimia sintetis. “Kita bisa lihat contohnya di Bali yang mengeluarkan Perda bahwa Bali itu harus keluar produk organik. Mungkin mereka bikin Perda karena konsumennya banyak dari luar yang senang produk organik. Mereka difasilitasi pemerintah untuk diberi sertifikasi pada petani-petani agar produknya organik. Bahkan saat ini sudah banyak para ilmuwan biologi yang mengembangkan bakteri-bakteri perangsang tumbuh-tumbuhan organik yang tak kalah hebatnya dari bahan-bahan sintetis.” pungkas beliau.

hendra

scroll to top