Skandal Yayasan Zamrud Madani Nusantara Terbongkar: Santunan Yatim Dhuafa Hanya Ilusi

IMG-20230818-WA0343.jpg

Lumajang, Benua News.com- Yayasan Zamrud Madani Nusantara, yang mengklaim akan menyantuni 100 anak yatim dhuafa, telah terbongkar meretas eksposnya. Realitas pahit mengungkapkan bahwa hanya 6 anak yang menerima bantuan tersebut, dan ironisnya, beberapa di antaranya adalah anak-anak yang masih memiliki orang tua. kegiatan santunan di maksud terjadwal 6 agustus 2023.

Foto 6 Anak Disuruh Ngaku Yatim Piatu


Penelusuran lebih lanjut menemukan bahwa beberapa anak yang dinyatakan sebagai penerima santunan ternyata masih memiliki kedua orang tua mereka. Bahkan lebih mencengangkan, ada anak yang dipaksa untuk mengaku sebagai yatim oleh yayasan tersebut. Kejadian ini menggelitik perasaan publik karena diduga mengeksploitasi situasi kaum yatim dhuafa demi tujuan yang tidak bermoral.

Kasus ini menjadi lebih kompleks ketika lokasi yayasan ditemukan di Desa Banyuputih Lor, Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang. Kepala Desa setempat mengaku tidak mengetahui secara jelas aktifitas yayasan tersebut. Yayasan ini diketahui jarang berinteraksi dengan warga sekitar, dan menurut Kepala Desa, tidak pernah ada sosialisasi yang dilakukan oleh pihak yayasan terkait tujuan atau kegiatan mereka.

berdasarkan informasi dari salah satu orang yang sebelumnya menjadi relawan di yayasan tersebut kepada awak media mengatakan,”Saya keluar dari tempat itu karena merasa banyak hal yang sudah tidak sesuai dengan tujuannya tidak sesuai dengan kegiatannya dengan jenis yayasannya juga, menempatkan banyak kotak-kotak amal yang bertuliskan yayasan zamrud Madani Nusantara kemudian nanti hasilnya saya dapat persentase 35% dari setiap pendapatan, jadi menurut saya kegiatan yayasan itu memang sengaja untuk mencari keuntungan dengan mengatasnamakan yatim itu apa atau untuk santunan-santunan yang lainnya yang pada kenyataannya fiktif,” celoteh

Surat Keterangan Domilsili Dari Desa Banyuputih Lor Randuagung


“Sepengetahuan kami, pihak yayasan tidak pernah sosialisasi tentang apa kegiataanya, terkesan tertutup,” ungkap Kades Fathoni.

“info sepintas hanya saat meminta Surat Keterangan domilsili melalui kasun, ” imbuhnya.

Keterangan dari Kepala Dusun Geladak Serang juga menambah kebingungan. Dia mengungkapkan bahwa orang-orang di yayasan ini sebenarnya adalah pendatang baru di wilayah tersebut. Informasi ini menjadi aspek yang lebih mencemaskan dalam kasus ini, karena aktivitas yayasan tersebut menimbulkan pertanyaan mengenai niat sebenarnya.

Kejadian ini mencerminkan pentingnya transparansi dan kredibilitas dalam dunia lembaga amal. Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati ketika memberikan dukungan finansial atau donasi kepada yayasan-yayasan yang tidak jelas latar belakang dan tujuannya. Pemerintah setempat juga diharapkan akan mengambil langkah-langkah tegas untuk menindak lembaga amal yang melakukan praktik-praktik yang merugikan masyarakat.

Salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya menyampakan kepada awak media bahwa” Pak Soleh itu pendatang dan banyak orang tidak kenal karena tiap hari keluar terus atau kesit dan saya sebagai warga masyarakat desa Banyuputir Lor khawatir takut nantinya masyarakat sekitarnya kena juga program yang tidak jelas alurnya” tuturnya.

Sementara dari pihak Yayasan Zamrud
Madani Nusantara saat dikonfirmasi kepala Yayasan tersebut keluar kota Surabaya yang hanya ditemuai oleh Ahmad Syarif mengaku sebagi Relawan dari yayasan tersebut. Ahmad Syarif mengatakan bahwa Yayasan Zamrud Madani Nusantara beralifiasi Ke LAZ Persada Surabaya,itu sudah ada di Kabupaten dan Kota seluruh Jawa Timur dan yang mengatur semuanya dari LAZ Persada Surabaya “ungkapnya”.

Bersambung…!

Redaksi

Redaksi

Satu Pelurumu Hanya Tembus Satu Kepala Manusia...Tetapi Satu Tulisan Seorang Jurnalis Bisa Tembus Jutaan Manusia (082331149898)

scroll to top