SK Warisan Geologi Geopark Talamau Sebagai Geopark Nasional di Terima

IMG-20211210-WA0017.jpg

Pasaman Barat | Benuanews.com – SK warisan geologi untuk lima kabupaten yang mengusulkan agar Warisan Geologi di Sumbar dijadikan empat calon geopark nasional telah diterima.

Penyerahan Surat Keputusan Warisan Geologi untuk lima kabupaten tersebut diserahkan saat Dinas Pariwisata bersama 11 kabupaten dan kota di Sumbar audiensi dengan Badan Geologi Kementerian ESDM untuk mewujudkan Geopark Ranah Minang sebagai UNESCO Global Geopark, di Bandung, Rabu (8/12/2021).

Surat keputusan (SK) warisan geologi untuk lima kabupaten tersebut diserahkan oleh DR. Edisar Usman selaku Sekretaris Badan Geologi Nasional kepada Bupati Solok yang diwakili Kepala Disparbud Kabupaten Solok.

Sebelumnya, beberapa daerah di Sumbar selalu mengadakan pertemuan di Padang, melalui beberapa kali pertemuan dan pemaparan tersebut terungkap adanya potensi warisan geologi yang kita kenal dengan GEOPARK.

Berangkat dari hal tersebut di atas, khusus untuk Ranah Minang, beberapa bulan lalu tepatnya bulan September 2021 di Padang kembali dilaksanakan diskusi kelompok terpumpun yang menghadirkan 100 undangan, dari berbagai kalangan seperti, DPRD, TPSM, Kepala OPD dan dinas terkait, termasuk pimpinan Perguruan Tinggi serta Tim Geopark Ranah Minang.

Pada kesempatan itu semua yang hadir sepakat soal Geopark Ranah Minang menuju Unesco Global Geopark bertemakan “The Great Sumatra Fault”, sebagai upaya mendukung sektor pariwsisata, dalam meningkatkan kunjungan wisatawan dan meningkatkan ekonomi masyarakat.

Dari pemaparan beberapa daerah tersebut pada umumnya hampir seluruh daerah memiliki
kekayaan berupa keunikan geologi, unsur arkeologi, ekologi dan budaya.

Akhirnya dari pembahasan tersebut disepakati,
kekayaan alam dan keunikan yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai warisan geologi, dan diusulkan menjadi Geopark Nasional.

Demikian antara lain kronologis adanya usulan, yang akhirnya keluarlah pengakuan melalui SK Warisan Geologi sebagai geopark nasional yang diserahkan oleh Badan Geologi Kementerian ESDM.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pasaman Barat, Decky H. Sahputra, di sela-sela penutupan pelatihan dan pengukuhan Pokdarwis Nagari Koto Baru di Pantai Muara Karang Tanjung Kecamatan Luhak Nan Dua Kabupaten Pasaman Barat, Kamis (09/12/2021).

Decky memaparkan, Taman Bumi Global serta juga Taman Bumi Nasional, atau Geopark adalah wilayah terpadu yang terdepan dalam perlindungan dan penggunaan warisan geologi dengan cara yang berkelanjutan.

Secara konsep, geopark adalah kawasan yang memiliki unsur geologi terkemuka, di mana masyarakat setempat juga berperan serta dalam melindungi warisan alam tersebut.

Pasalnya, geopark sering kali menjadi lokasi untuk penelitian geologi hingga flora dan fauna, yang secara tidak langsung juga akan mampu ikut mempromosikan kesejahteraan ekonomi masyarakat yang tinggal di sana.

Dikatakannya, Pemprov Sumbar telah mendukung pengembangan kawasan geopark di Sumbar yang berpilar kepada konservasi, edukasi dan pemanfaatan ekonomi masyarakat melalui geowisata.

Bahkan Gubernur Sumbar, Mahyeldi saat pertemuan yang telah dilaksanakan pada Kamis, 23 September 2021 beberapa bulan lalu itu mengatakan, ada 11 kabupaten dan kota di Sumbar yang memiliki peluang dan potensi besar untuk dikembangkan.

Dikatakan Decky, Gubernur saat itu mengatakan bahwa secara geografis Sumbar berada di tengah-tengah patahan besar Sumatera yang pada satu sisi memiliki risiko bencana tinggi, tapi di sisi lain memiliki bentangan alam dan potensi geologi yang unik.

“Ini yang menjadi modal bagi Sumbar untuk bisa dikembangkan sebagai geopark dan ditargetkan bisa diusulkan jadi UNESCO Global Geopark pada 2023 terang Gubernur saat itu,” kata Decky.

Decky menambahkan, saat ini Sumbar sudah memiliki tiga Geopark Nasional yaitu Geopark Ngarai Sianok Maninjau, Geopark Sawahlunto, dan Geopark Silokek.

Pada diskusi kelompok terpumpun saat itu, menurut Decky semua sepakat adanya
empat Geopark lagi yang diusulkan menjadi Kawasan Geopark Nasional yaitu, Geopark Talamau di Kabupaten Pasaman Barat, Geopark Harau di Kabupaten Limapuluh Kota, dan Geopark Singkarak yang berada di dua kabupaten Tanah Datar dan Solok serta Geopark Goa Batu Kapal di Solok Selatan.

“Ke empat Geopark tersebut sudah diajukan dan penetapannya sebagai warisan geologi dari Menteri ESDM sebagai salah satu syarat pengusulan Geopark Nasional, sudah mendapat pengakuan” terang Decky.

Bahkan dikatakan Decky, pada tahun 2023 diharapkan seluruh geopark yang disebut sebagai Geopark Ranah Minang bisa diusulkan bersama-sama sebagai Unesco Global Park.

“Alhamdulillah akhirnya Kawasan Geopark Talamau telah memperoleh pengakuan sebagai salah satu Warisan Geologi, yang merupakan salah satu syarat menjadi Geopark Nasional dari Kementerian ESDM RI dengan terbitnya SK Penetapan Warisan Geologi bersama 5 daerah lainnya yaitu Kabupaten Pasaman Barat, Solok, Solsel, Tanah Datar, dan Lima Puluh Kota,” jelas Decky.

Decky menyampaikan, kini satu tahapan telah dilalui dalam menuju Unesco Global Geopark (UGGp) semoga kita semua selalu diberikan kemudahan dan kelancaran demi cita-cita besar ini dan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan berperan serta atas semua ini.

(Saipen Kasri)

scroll to top