Semangat Bulan Bung Karno,Kritik Tajam Diskusi Publik Di Jambi

1000540696.jpg

JAMBI.(Benuanews.com)-Ketua Komisi II DPRD Kota Jambi dari Fraksi PDI Perjuangan Bersama Perkumpulan Elang Nusantara,Buruh dan Mahasiswa Suarakan Keadilan: “Kami Tidak Sedang Berdiskusi Seremonial, Kami Akan Perjuangkan Hak Kalian- Djokas!Jambi, 14 Juni 2025

Dalam semangat memperingati Bulan Bung Karno, Perkumpulan Elang Nusantara menggandeng Djokas Siburian, SE Ketua Komisi II DPRD Kota Jambi dari Fraksi PDI Perjuangan  dalam sebuah diskusi publik bertajuk “Tantangan Penegakan Hak Buruh dalam Industri Energi di Provinsi Jambi.” Diskusi ini menghadirkan buruh, mahasiswa, akademisi, dan perwakilan pemerintah yang peduli terhadap krisis perlindungan tenaga kerja, khususnya dalam sektor energi dan perusahaan outsourcing.

Dalam forum yang berlangsung penuh semangat dan kritik tajam tersebut, Djokas Siburian menyampaikan pernyataan yang mengguncang ruangan:

“Kami tidak sedang berdiskusi seremonial dengan kalian. Kami akan memperjuangkan hak kalian!”

Djokas, yang dikenal sebagai legislator vokal dari Fraksi PDI Perjuangan, menegaskan bahwa perjuangan buruh adalah bagian tak terpisahkan dari perjuangan rakyat. Ia menyatakan bahwa suara-suara dari akar rumput seperti mahasiswa, aktivis, dan buruh, harus masuk ke telinga-telinga para pengambil kebijakan di pusat.

“Bulan Bung Karno adalah bulan perjuangan. Ini bukan momen biasa, ini adalah momentum untuk membalikkan keadaan. Masalah buruh bukan sekadar data, tapi soal martabat manusia!” tegas Djokas.

Diskusi ini menjadi ruang terbuka bagi para buruh AMT (awak mobil tangki) yang saat ini bekerja di bawah naungan outsourcing PT Lambang Azas Mulia, mitra dari PT Elnusa Petrofin — anak usaha Pertamina. Mereka menyuarakan kegelisahan terkait:
• Tidak adanya transparansi uang jalan,
• Uang makan hanya Rp23.000 per hari,
• Tunjangan transportasi Rp15.000 per hari,
• Perhitungan lembur yang tidak jelas,
• Dan tuntutan untuk pembayaran uang jalan sesuai standar.

Masalah ini sebelumnya juga telah dikonfirmasi melalui surat hak jawab dari PT Elnusa Petrofin pusat kepada Perkumpulan Elang Nusantara, yang terus mengadvokasi persoalan perburuhan ini sejak awal.

Dr. Noviardi Ferzi, akademisi Jambi yang dikenal dengan semangat aktivismenya, turut menguatkan bahwa persoalan outsourcing adalah penyakit sistemik nasional.

“Buruh harus bersatu. Pemerintah harus jeli dan tegas dalam mengawasi pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan outsourcing. Tanpa pengawasan, buruh akan terus jadi korban.”
Diskusi ini dimoderatori oleh Risma Pasaribu dan Irwanda Nauufal Idris selaku penyelenggara sekaligus aktivis muda dari Perkumpulan Elang Nusantara. Dalam penutupnya, Irwanda menyampaikan apresiasi mendalam:

“Suport penuh yang abang lakukan tidak akan sia-sia. Kepercayaan kami sebagai mahasiswa dan aktivis meningkat dengan hadirnya dewan parlemen dari fraksi PDI Perjuangan di isu-isu krusial masyarakat Jambi. Harapan dan suara kami, kami titipkan di kantong safari mu, Bang Djokas.”

Djokas pun berjanji bahwa suara dari forum ini akan dibawanya ke tingkat nasional:

“Apa yang kita diskusikan hari ini akan saya sampaikan kepada pejabat di pusat. Ini bukan akhir, ini adalah awal perjuangan kolektif kita.” Bahwa Bukan hanya di daerah (Jambi) di DPR RI pun ada Bp. Edi Purwanto DPR-RI Fraksi PDI Perjuangan yang telah lebih dulu bersuara lantang membela hak-hak buruh diseluruh Indonesia khususnya 3,1 jt org pengemudi online yg bahkan dengan tegas menyatakan merupakan perbudakan modern

Dengan nada menggema, diskusi ditutup oleh Djokas Siburian dengan kutipan lantang dari Sang

Proklamator:
“Kaum buruh adalah tulang punggung revolusi. Jika kaum buruh Indonesia bersatu dan sadar akan kekuatannya, tidak ada kekuatan yang bisa mengalahkan Indonesia!” — Soekarno

CatatanRedaksi:

Bulan Bung Karno bukan sekadar peringatan sejarah, tapi pemantik api perjuangan baru. Di tengah sistem kerja yang menindas dan minim keadilan, semangat gotong royong dan pembelaan terhadap kaum tertindas masih menyala. Semoga perjuangan hari ini menjadi nyala obor bagi perubahan hakiki buruh Indonesia.

scroll to top