Batanghari.Benuanews.com,- Rinai-rinai titik air telah mengguyur kelurahan Simpang sungai rengas sedari pagi hingga siang hari. Cuaca yang tidak mendukung untuk melakukan kegiatan diluar rumah.
Namun tidak dengan warga RT 17/RW 03 Perumahan Sosial, Kelurahan Simpang Sungai Rengas, Kecamatan Maro Sebo Ulu, kabupaten Batanghari. Pada hari Selasa (26/1/2021) mereka berbondong-bondong melaksanakan pembangunan jalan yang biayanya berasal dari patungan warga.
Rano Sopian selaku Ketua RW 03 menyampaikan bahwa warga semuanya sangat antusias termasuk para ibu-ibu dalam gotong royong. Pembangunan jalan ini merupakan harapan besar masyarakat. Sehingga kita realisasikan Patungan warga untuk pembangunan jalan.
“Pembangunan yang dilaksanakan atas swadaya masyarakat menunjukkan bahwa masyarakat RT 17/RW 03 Perumahan Sosial ini mampu membangun daerahnya sendiri,” Ujarnya.
Pembangunan itu sendiri sudah lama didambakan masyarakat sekitar.
“Dengan cara sederhana dan swadaya, Donatur serta masyarakat bahu-membahu bergotong – royong membangun badan jalan. Ya kita harap setelah jalan tersebut jadi, kita Sama sama merawatnya,” kata Rano Sopian.
Jalan yang dibangun kurang lebih 100 meter ini secara swadaya dibangun dengan Dana iuran dari warga sekitar, bukan dari Dana kelurahan ataupun Dana dari pemerintah. Material seperti Semen, Pasir, Besi, Batu kerikil, dan lain-lain diperoleh dari iuran masyarakat RT 17/RW 03 Perumahan Sosial.” Tandasnya
Rano Sopian menjelaskan bahwa bergotong royong adalah bentuk karakter warga Negara Indonesia. Bukan kita tidak mengharapkan pembangunan dari Pihak Pemerintah sekitar, namun situasi mendesak seperti ini tentunya kita berinisiatif agar lingkungan kelurahan lebih nyaman dan jalan poros tidak licin saat musim hujan seperti ini.
Ketua RT 17 sebelumnya, Marjani juga berkomentar, Apa yang saat ini kami lakukan adalah bentuk kepedulian kami terhadap lingkungan.
“Semoga para pemangku kepentingan ikut peduli dalam membangun wilayah, khususnya Warga RT 17/RW 03 Perumahan Sosial ini,” Ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa kita harus melestarikan budaya gotong royong sebagai bentuk karakter masyarakat khususnya, dan Indonesia umumnya.
“Mari bersama-sama lakukan yang terbaik untuk lingkungan kita, apalagi saat ini kita memasuki musim penghujan, jalan lingkungan harus kita perhatikan dan kepedulian kita harus kita tingkatkan,” Tutupnya.
Diketahui jalan tersebut termasuk usulan prioritas dalam anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Batanghari, namun terhalang pandemi Covid-19, pembangunan jalan tersebut pun jadi tertunda.
[EdoSarbai]
