Opini Seorang Mahasiswa Terhadap Minimnya Kesadaran Masyarakat Untuk Menerapkan Budaya Mengantri

IMG-20220615-WA0021.jpg

Dompu NTB Benuanews.com Riri nigita oktaviani, mahasisw program Pascasarjana magister manajemen Inovasi Universitas Teknologi Sumbawa.buudayakan Mengantri Untuk Kenyamanan Bersama
Teman-teman pernah merasakan mengantri?, Bagaimana jika saat mengantri tiba-tiba ada yang menerobos begitu saja, apa yang teman-teman rasakan?, Pasti merasa sangat tidak nyaman bagaimanapun itu di tempat umum, ingin marah terkadang tidak berani karena perbedaan jenis kelamin, usia, jabatan, bahkan ukuran badan.

Mengantri bukan hal yang umum lagi untuk kita semua,dikanapun itu baik itu di Rumah Sakit, Perbankan, swalayan atau supermarket, dan tempat penyedia barang dan jasa lainnya. Budaya antri merupakan sebuah ilmu kedisiplinan yang harus diperhatikan dalam kehidupan bermasyarakat, karena cerminan dari sebuah negara adalah bagaimana sikap dan perilaku rakyatnya.

Beberapa kasus dilingkungan sekitar dan juga media sosial tentang ketidaksabaran konsumen serta penerobos antrian membuat saya merasa perihatin akan budaya mengantri masyarakat yang masih rendah, bahkan dilingkungan sekitarpun masih saja terjadi hal serupa.

Contoh kasus yang sering ditemukan adalah budaya mengantri dalam pelayananperbankan khususnya palayanan customer service, masih banyak masyarakat yang tidak mengerti system nomor antrian, ketika merasa terlelu lama menunggu sering kali menerobos antrian dengan menemui petugas customer service dan memaksa untuk dilayani terlebih dahulu dengan berbagai macam alasan. Kasus lainnya adalah mengantri saat pengisian bahan bakar di POM bensin, mengantri makanan, lengantri penerimaan bantuan sembako dan masih banyak lagi.

Adapun alasan yang sering saya temui kenapa masyarakat sangat sulit untuk mengantri dalam keadaan darurat di mana ketika merasa sangat membutuhkan sesuatu dengan segera maka harus dipenuhi dengan cepat sehingga mengabaikan antrian dan menerobos antrian orang lain. Kebiasaan tidak disiplin,hal ini sepertinya sudah menjadi budaya yang sering disepelekan, karena sudah terbiasa menerobos antrian menganggap bahwa mengantri bukan hal yang penting dan tidak merugikan orang lain. Melihat orang lain menerobos antrian membuat seseorang meniru hal tidak disiplin tersebut dan menyebabkan kerumunan yang tidak terkendali, dan yang terakhir adalah pendidikan atau ilmu pengetahuan yang tidak diajarkan sejak kecil.

Kesadaran masyarakat dalam mengantri masih sangat kurang, mari bercermin dengan negar maju seperti Negara Jepang yang sangat menjunjung kedisiplinan dimanapun mereka berada dan tidak mengenal usia.

Negara Jepang adalah salah satu negara tertertib didunia yang selalu membudayakan antri dimana saja dan kapan saja, bahkan sejak kecipun mereka sudah di ajarkan tentang mengantri, seperti yang bisa kita lihat diberbagai video di Medua sosial baik YouTube, Facebook, Twitter, Instagram dan lainnya memperlihatkan begitu tertibnya anak-anak yang sedang menunggu jemputan bus sekolah dengan tertib dan naik satu persatu sesuai antrian, ada pula beredar video bagaimana tertibnya orang-orang Jepang dalam mengantri menaiki kereta, tidak heran Jepang menjadi salah satu Negara Maju dengan kedisiplinan tertinggi di dunia, dari hal kecil ini kita bisa belajar bagaimana cara menjadi disiplin, salah satunya membudayakan mengantri.

Bisakah Indonesia menjadi disiplin seperti Negara Jepang,? Jawabannya adalah sangat bisa asalkan punya kesadaran diri dan mau mentaati peraturan yang ada, selain itu fasilitas yang memadai juga menunjang terjadinya disiplin mengantri ini.

Dimulai dari kesadaran diri sendiri, kemudian mempraktekkannya dan mengajarkannya kepada anak cucu kita akan menimbulkan kondisi yang tertib dan aman, tidak ada perselisihan dan tentu saja menjadi pribadi yang bermoral tinggi.

Menerobos antrian juga sama halnya mengambil hak orang lain, didalam Islam atau agama lainpun mengambil hak orang lain adalah perbuatan yang dilarang, jika sangat terburu-buru maka mintalah izin kepada yang mengantri terlebih dahulu.

Dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhu beliau berkata bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi wasallam bersabda;

“Janganlah seseorang mengusir orang lain dari tempat duduknya, kemudian ia duduk di tempat tersebut, namun hendaknya kalian melonggarkan dan meluaskan majelis kalian.” (Mutafakun’Alaih)

Pendidikan moral sudah seharusnya diberikan sejak dini, baik dilingkungan sekolah maupun keluarga agar anak-anak usia dini mengerti akan pentingnya mengantri, selain menjadi disiplin diharapkan anak-anak lebih menghargai hak orang lain, menjadikan mereka generasi penerus bangsa yang bermoral tinggi. Anak-anak juga tau bagaimana bersikap dan bagaimana berpendapat,hal ini sangat berpengaruh pada karakter anak-anak sampai ia dewasa. Setiap individu busa mempertahankan haknya, dan setiap individu yang melanggar bisa menerima kesalahannya. Hal ini berkaitan dengan kebiasaan atau budaya mengantri, ketika ada yang menerobos antrian maka harus ada yang berani menegurnya, karena bagaimanapun kebiasaan ini tidak boleh fi di biarka menjamur begitu saja dalam kehidupan bermasyarakat karena merugikan banyak pihak.

Adapun manfaat dari budaya mengantri untuk anak-anak adalah melatih kesabaran anak, menghargai hak orang lain, dan mengajarkan anak-anak sebelum mendapatkan apa yang diinginkan anak, harus ada yang di tempuh agar keinginannya tercapai.

Bagi orang dewasapun ada banyak manfaat dari mengantri, yaitu meningkatkan tali silaturahmi dimana biasanya yang saya perhatikan disekitar lingkungan pekerjaan saya adalah bertemu teman atau keluarga yang sudah lama tidak bertemu dan berbagai cerita selama menunggu nomor antrian, bertemu dengan orang-orang baru serta memperluas pertemanan,melatih kesabaran dan toleransi antar sesama.

Budaya mengantri ini juga melibatkan pelaku usaha atau pemberi layanan, bagaimana pihak pemberi layanan bisa mengontrol keadaan dan situasi lingkungan pekerjaan, menambah fasilitas, menambah karyawan, dan memaksimalkan waktu dalam pelayanan.

Beberapa faktor tentang pelayanan yang lama, juga menjadi salah satu penyebab terjadinya penerobosan antrian, jika pihak pemberi layanan juga harus memberikan penjelasan dan pengetahuan tentang produk dan tahapan pelayanan sehingga masyarakat yang ingin dilayani mengerti dan sabar dalam menunggu antrian,s selain itu fasilitas nasabah atau konsumen dengan fasilitas yang memadai seperti kursi dan tempat yang nyaman atau bila perlu di sediakan air minum. Jadi harus dilakukan oleh pihak pemberi layanan adalah meningkatkan keamanan lingkungan sekitar.

Lalu bagaimana jika ada yang menerobos nomor antrian begitu saja? Apa yang harus dilakukan agar tidak terjadi penerobosan antrian dan menghindari keributan, Berikut sedikit tips jika berada dalam kondisi tersebut;

1.} Jiak berada di tempat tertutup yang mempunyai keamanan atau Security, maka minta tolonglah pada Security dan melaporkan apa yang terjadi,

2.} Menegur dengan sopa memperlihatkan orang lain yang juga sedang mengantri,

3.}Jika memang sangat mendesak maka mintalah kepada yang menerobos antrian untuk meminta izin kepada orang lain yang juga mengantri untuk di dahulukan urusannya.

Demi kenyamanan semua orang, budayakan Mengantri sangatlah penting dalam kehidupan sosial. Jadi mulai sekarang ayo terapkan budaya antri, jadilah individu yang bermoral tinggi, ciptakan lingkungan yang aman dan tertib, dimulai dengan kebiasaan yang kecil bisa merubah kita menjadi pribadi yang berguna bagi bangsa dan negara.

Terkhusus warga Dompu, kita memang terletak di sebuah kota yang kecil, wilayah yang tidak cukup luas, tetapi mari tunjukkan bahwa kesadaran dan moral kita lebih luas dan sangat tinggi dalam kehidupan bermasyarakat, kita bisa menjadi daerah yang berdisiplin tinggi salah satunya adalah taat mengantri.
(Imran Reporter)

scroll to top