PRINGSEWU TERJEMAHKAN ALQUR-AN DALAM BAHASA LAMPUNG

WhatsApp-Image-2020-12-09-at-11.04.11-AM.jpeg

Benuanews kabupaten Pringsewu melalui kepala bagian kemasrakatan dan keagamaan, sudah lama memprogramkan terjemahan Al Quran berbahasa Lampung yang dilaksanakan Pemkab Pringsewu dengan pencapaian Target yang harus selesai di tahun 2021.

Apabila ini sudah selesai maka Kabupaten Pringsewu akan mencatatkan sejarah. sebagai kabupaten pertama di provinsi Lampung yang membuat terjemahan Al Quran dalam bahasa Lampung.

Ide menerjemahkan Al Quran ke dalam Bahasa Lampung digagas Bupati Pringsewu KH Sujadi Saddat dengan menggandeng Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung. Dan hal Ini sudah direncanakan sejak tahun 2018 silam.

Disamping itu telah melakukan studi banding ke Makasar. Wilayah ini terlebih dahulu membuat terjemahan Al Quran menggunakan bahasa daerah setempat.

Kepala Bagian Kemasyarakatan dan Keagamaan Pemkab Pringsewu Drs. H. Rudito mengatakan, “saat ini sudah masuk sosialisasi untuk menerima masukan dari masyarakat. Termasuk MPAL.”

“Sosialisasi di Hotel Urban Pringsewu, Selasa (8/12) Yang lalu, menghadirkan sejumlah tokoh, perwakilan guru Bahasa Lampung, serta undangan lainnya, melalui sosialisasi ini diharapkan ada saran dan nasehatnya yang berguna untuk menyempurnakan terjemahan ALQURAN.”

“Sekarang masih menunggu masukan dari masyarakat, karena kita juga mengikuti persamaan terjemahan ALQURAN dengan bahasa Indonesia dari kementrian agama tahun 2019. Setelah proses ini selesai, tahun depan akan dibuat DUMMY atau cetak MASTER yang rencananya akan LAUNCING pada MTQ tingkat Provinsi Lampung, yang akan digelar dikabupaten Pringsrwu.” Jelas Rudito.

Bupati Pringsewu Sujadi Saddat mengatakan,” Alqur,an dengan bahasa Lampung bisa segera terwujud, program ini dilaksanakan melibatkan berbagai unsur dari lintas sektoral, proses panjang akan mampu mengintegrasikan ALQURAN sebagai bacaan dan tuntunan hidup umat Islam dengan Masyarakat. Sebagai syi,ar agama Islam dan melestarikan bahasa Lampung dibumi sai Bumi Ruwai Jurai, dan masyarakat Indonesia.” Tandasnya.

Eko andriono

scroll to top